SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul sudah memperbolehkan siswa melakukan pembelajaran di sekolah. Namun, pembelajaran di sekolah kali ini hanya boleh dilakukan dalam kelompok kecil saja.
"Sudah mulai sejak bulan Oktober ini, bukan tatap muka, lebih ke konsultasi pelajaran yang boleh datang ke sekolah, tapi dalam kelompok kecil," ujar Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko, Selasa (13/10/2020).
Isdarmoko menjelaskan, konsultasi pelajaran oleh siswa di sekolah ini merupakan satu dari dua program yang telah dilakukan oleh Disdikpora Bantul. Program lain yang masih berjalan yakni program guru kunjung siswa.
Sebelumnya, pihaknya juga sudah membuat staf khusus yang kemudian langsung disampaikan kepada Bupati Bantul. Dari situ, lantas disepakati terkait dengan mekanisme progran konsultasi siswa di sekolah tersebut.
Baca Juga: Disdik Palembang Larang Guru Honor Ikut Aksi Tolak UU Ciptaker
"Jadi untuk konsultasi ini khusus untuk mata pelajaran Matematika dan IPA. Lamanya konsultasi maksimal hanya 2 jam saja di sekolah dan terdiri dari kelompok kecil berisi maksimal 8-10 anak," ucapnya.
Isdarmoko menyampaikan, siswa yang datang ke sekolah nantinya sudah diatur oleh guru yang bersangkutan, termasuk juga untuk menyiapkan materi dan segala protokol kesehatan yang diperlukan selama siswa di sekolah.
Terkait dengan rencana pembukaan sekolah di wilayah Bantul, pihaknya hingga saat ini masih mengikuti arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Gubernur DIY, dan Bupati Bantul. Dalam hal ini, jika sesuai aturan yang berlaku, maka pembelajaran tatap muka hanya boleh dilakukan di zona hijau dan kuning saja.
"Kita masih tetap melakukan pembelajaran jarak jauh. Sebab memang zona hijau dan kuning yang dimaksud itu berlaku secara menyeluruh di satu kabupaten bukan perkecamatan atau desa," ungkapnya.
Isdarmoko menilai, konsultasi itu penting bagi kelangsungan pembelajaran jarak jauh oleh setiap siswa. Pasalnya, selama ini kendala masih saja sering ditemui baik oleh siswa maupun orang tua sebagai pembimbing di rumah, mulai dari kendala teknis sarana yang digunakan semisal keterbatasan gawai dan sinyal yang lemah. Selain itu, penyampaian materi juga menjadi tidak maksimal atau membuat siswa tidak memahami dengan baik.
Baca Juga: Larang Pelajar Ikut Aksi Omnibus Law, Pemprov Lampung Bakal Lakukan Ini
“Nah konsultasi ini sebagai upaya kami memberikan relaksasi kepada siswa dan oranga tua selain juga terus mencoba menjembatani siswa yang kesulitan menghadapi materi. Bisa dimulai dari kecamatan yang memang sudah masuk zona hijau," jelasnya.
Berita Terkait
-
Syarat Penerima KJP di Jakarta Bakal Ditambah, Nilai Rapor Siswa Minimal 70
-
Ingin Program Sekolah Gratis Terlaksana Tahun Ajaran Baru, DPRD Minta Pemprov DKI Siapkan Naskah Akademis
-
Lima Siswa Pelaku Perundungan Dikeluarkan SMA 70, Didik DKI Bakal Lakukan Ini
-
Geledah Kantor Dinas Kebudayaan Jakarta, Kejati Sita Laptop, Ponsel, dan Uang Tunai
-
Tina Toon Soroti 146 Ribu KJP Dicabut, Minta Disdik Selesaikan Persoalan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal
-
Rahasia Pertemuan Prabowo-Mega Terungkap? Pengamat Ungkap Sinyal Penting di Balik Pintu Tertutup