Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 15 Oktober 2020 | 12:20 WIB
Suasana Pasar Barter Cash On Delivery (COD) yang terletak di sebelah timur kantor Kecamatan Banguntapan, Bantul, Kamis (15/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Ancaman kesehatan menjadi salah satu hal yang paling dipikirkan dalam kondisi pandemi Covid-19. Namun selain itu, bayang-bayang kemacetan ekonomi juga tak luput dirasakan.

Pelaku usaha di berbagai daerah harus memutar otak lebih keras daripada biasanya demi bisa bertahan pada kondisi pandemi yang tak berkesudahan ini. Pelaku usaha di Kabupaten Bantul menjadi salah satu kelompok masyarakat yang terdampak.

Merespons keluhan berbagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, Camat Banguntapan Fauzan Muarrifin tergerak untuk memberikan dukungan. Bukan berupa materi, suntikan dana modal atau yang lain, melainkan ia membuka sebuah ruang untuk para pelaku usaha di Banguntapan.

Bertajuk Pasar Barter Cash On Delivery (COD), Fauzan memfasilitasi para pelaku usaha di Banguntapan sebuah ruang untuk menjajakan dagangan yang mereka punya. Namun bedanya, transaksi tidak hanya bisa digunakan menggunakan pembayaran uang saja tapi para pelaku usaha atau pedagang juga bisa berturak dagangan dengan pedagang lain.

Baca Juga: Kini Ibu Bisa Usaha Sampingan Jual Air Galon Mineral, Simak Tahapannya

"Banyak pelaku usaha yang tidak hanya menurun omzetnya tapi bahkan banyak yang berhenti total. Lalu berawal dari grup WhatsApp para pelaku usaha, di situ mereka menawarkan apa yang mereka punya. Nah daripada tidak jelas COD dimana, kita fasilitasi dengan pasar COD ini setiap hari kamis," kata Fauzan kepada awak media, Kamis (15/10/2020).

Fauzan menuturkan bahwa sebenarnya pelaku usaha yang ingin ikut dalam pasar COD ini sangat banyak. Namun mengingat kondisi pandemi Covid-19, pihaknya masih membatasi setiap minggunya hanya 30 pedagang saja.

Lalu untuk memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha yang tidak kebagian tempat di situ. Pihaknya lantas mereplikasi metode serupa untuk diterapkan di masing-masing desa.

Suasana Pasar Barter Cash On Delivery (COD) yang terletak di sebelah timur kantor Kecamatan Banguntapan, Bantul, Kamis (15/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Sudah ada dua titik, pertama di Jambidan tiap Sabtu dan Minggu sore lalu kedua di Jagalan tiap Minggu pagi. Saat ini kita juga merintis yang di Singosaren, tepatnya di Bokong Semar," ucapnya.

Harapannya di semua desa memiliki pasar semacam ini juga. Hal itu agar dapat mengurangi kerumunan dan semua pelaku usaha yang ingin berjualan bisa terakomodir. Pasalnya pelaku usaha di Banguntapan sendiri saja, kata Fauzan tercatat ada 2.000 lebih.

Baca Juga: Survei: 23 Persen Remaja Alami Stres Karena Belajar Daring

"Jadi prinsipnya, karena sudah memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus sehat tapi juga tidak boleh lapar," tegasnya.

Sementara itu Ketua Pengurus Pasar Barter COD Banguntapan, Pipin Kurniati menuturkan pasar barter pertama kali beroperasi pada akhir bulan Juni 2020 lalu. Saat itu kondisi pandemi Covid-19 masih mencekam, pelaku usaha tidak berani belanja keluar.

Dari situ tercetus ide atau keinginan untuk berbelanja di tempat temannya sendiri. Selain lebih terjamin juga lebih efektif dalam bertransaksi.

"Makanya ada istilah Jagoriko atau Jajan Tonggo Nglarisi Konco daripada belanja di luar mending di tempat temennya," ujar Pipin.

Dijelaskan Pipin, pasar barter ini awalnya memang memperbolehkan orang luar yang bertransaksi dengan menggunakan uang. Namun setelah jam operasional pasar ini berakhir, para pedagang bisa meminta barter dengan pedagang lain sesuai kebutuhan.

"Barter berlaku buat pelaku usaha, kalau orang luar tetap pakai uang," paparnya.

Dari kesepakatan bersama akhirnya, diputuskan pasar barter ini akan diselenggarakan setiap Kamis, pukul 08.30 pagi sampai 12.00 siang. Pasar barter sendiri terletak di sebelah timur kantor Kecamatan Banguntapan.

Diakui Pipin, sebenarnya tujuan utama adalah mengenalkan produk para pelaku usaha tersebut. Namun juga tidak dipungkiri bisa dimanfaatkan juga untuk berjualan.

Pipin menambahkan, terdapat berbagai macam produk baik olahan makanan hingga kerajinan yang dijual di Pasar Barter tersebut. Harapan Pipin, dengan adanya fasilitas Pasar Barter ini geliat roda perekonomian khususnya pelaku usaha di Banguntapan kembali menunukkan tren positif.

"Harapannya, dengan hadirnya Pasar Barter ini dapat membantu memulihkan ekonomi keluarga yang memang selama ini masih terdampak pandemi Covid-19," tandasnya.

Load More