SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 memang menghantam semua lini kehidupan, termasuk sektor usaha. Banyak pelaku usaha yang tak mampu menjalankan bisnis mereka akibat kondisi ekonomi yang stagnan, bahkan mengalami penurunan cukup drastis. Daya beli masyarakat pun berkurang karena harus meminimalisasi aktivitas di luar rumah.
Agung Setiawan, pria berumur 42 yang tinggal di belakang Pasar Niten, Jalan Bantul Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul ini pun merasakan hal yang serupa. Usahanya mengolah limbah kayu menjadi barang bernilai jual tinggi merasakan dampak terpuruknya perekonomian dunia.
Produk-produk kreatifnya seperti woodpanel (panel kayu) dan woodcarving (pahatan kayu) yang biasanya menembus pasar Eropa ataupun Asia tak bisa ia pasarkan. Sejak Februari 2020 lalu, usaha yang dirintisnya pada Mei 2018 lalu benar-benar mati suri.
Pesanan dari Spanyol dan Belanda untuk dua produknya tersebut langsung terhenti. Barang-barang yang sudah terlanjur ia buat akhirnya tidak bisa dikirim karena situasi dunia yang masih sangat ketat. Beberapa negara masih memberlakukan lockdown sehingga ekonomi pun tidak bisa berjalan.
Baca Juga: Lucky Hakim Ditipu Oknum PNS
Demikian juga produk kotak perhiasan pesanan dari buyer Jepang yang telah ia buat pun juga urung dikirim. Pihak buyer masih belum bersedia menerima kiriman barang dari luar negeri. Akibatnya, barang-barang yang terlanjur ia buat harus disimpan terlebih dahulu di gudang hingga memungkinkan dikirim kembali.
"Selama Februari hingga Juni 2020, usaha saya Semaput (pingsan)," ujarnya Kamis (15/10/2020) ketika ditemui di tempat produksinya.
Selama 5 bulan, ia harus mengencangkan ikat pinggangnya untuk menghemat pengeluaran. Meski demikian, ia sendiri tidak tega untuk membiarkan begitu saja karyawan-karyawannya yang telah membantu dirinya menjadi seperti sekarang ini.
Sebenarnya karyawan tetap hanya ada 4 orang karena belasan lainnya statusnya hanya kontrak ketika ada pekerjaan. Untuk 4 orang yang berstatus karyawan tetap, Agung tetap meminta mereka masuk kerja meskipun bergiliran 3 hari dalam sepekan. Namun untuk karyawan berstatus kontrak maka mereka memang 'dirumahkan' semuanya.
"Kalau karyawan masuk 3 hari bayarnya pun tidak penuh," paparnya.
Baca Juga: Kena Tipu Oknum PNS Rp 8,8 M, Lucky Hakim Bakal Datangi Kemendag
Hal tersebut berlangsung hingga bulan Juni 2020 tersebut. Selama 5 bulan tersebut ia terus memutar otak agar mampu bertahan dan mendapatkan buyer kembali. Ia pun lantas kembali membuat website yang baru agar pangsa pasarnya lebih luas lagi.
Berita Terkait
-
Solusi Pembayaran Lintas Negara yang Lebih Efisien untuk Pelaku Usaha di Indonesia
-
Menko Polkam Ungkap Fakta Mengerikan WNI di Myawaddy: Paspor Dirampas, Diancam Organ Tubuh Diambil
-
66 Pelaku Usaha MinyaKita Nakal Diciduk Kemendag, Ini Modusnya
-
Pemain Timnas Indonesia Jadi Korban Penipuan di Depan Gedung Sarinah Jakarta
-
Pelaku Usaha Diminta Saling Kolaborasi Agar Bisnis Bisa Bertahan dari Tantangan Ekonomi Global
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik
-
BMKG Minta Warga Yogyakarta Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Tiga Hari ke Depan
-
Berencana Balik Lebaran Lewat Tol Tamanmartani, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya