SuaraJogja.id - Situasi pandemi Covid-19 yang berlarut nyatanya turut berdampak pada kegiatan ekspor UMKM di Bantul.
Hal tersebut seperti diakui pemilik kerajinan Gandok Craft, Supandi di Dusun Gersik, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Kerajinan yang bergerak di bidang produksi kerajinan tangan itu saat ini menghasilkan berbagai jenis produk, mulai dari produk dekorasi rumah hingga kursi stull serta pernak-pernik lainnya.
Supandi mengakui bahwa selama pandemi Covid-19, pesanan dari luar negeri terus menyusut bahkan hingga menyentuh 50 persen. Bahkan ia terpaksa harus mengurangi perajin yang bekerja di sana.
"Awalnya produksi perbulan bisa tembus 100-130 kerajinan yang dikerjakan 5-8 orang. Tapi karena terdampak Covid-19, tenaga berkurang jadi dua perajin saja. Produksi juga hanya 20 buah saja," ucap Supandi.
Baca Juga: Sosialisasikan Protokol Kopdar saat Pandemi, Begini Uniknya Ultah ISC DIY
Padahal, pangsa pasar Gandok Craft sendiri sudah menembus pasar luar negeri. Mulai Jepang, hingga benua Eropa dan Amerika menjadi beberapa tujuan ekspor kerajinan tersebut. Kendati belum sepenuhnya bangkit namun pesanan dari luar negeri saat ini sudah mulai berdatangan.
"Memang belum pulih seratus persen tapi bisa dibilang sudah menggeliat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (DUKMP) Pemkab Bantul Agus Sulistyana mengatakan hingga saat ini, kegiatan ekspor sudah melibatkan kurang lebih 10.000 UMKM yang berperan sebagai produsen kerajinan. Nilai ekspornya pun tidak main-main, sebab sudah menyentuh angka US$ 1,2 Juta.
"Sebenarnya ekspor kerajinan di Kabupaten Bantul memang terpengaruh tetapi tidak besar. Kalau sesuai data, sampai Juli 2020 kemarin saja sudah mencapai US$ 69 Juta. Kalau pertengahan Oktober ini diperkirakan sudah tembuh US$ 100 Juta," ujar Agus saat dikonfirmasi awak media, Selasa (20/10/2020).
Dikatakan Agus, kerajinan ekspor dari Bantul masih didominasi oleh anyaman bambu, kayu dan batu-batuan. Namun tidak dipungkiri oleh pihaknya bahwa masih ada beberapa kendala yang perlu menjadi perhatian oleh Pemkab Bantul.
Salah satunya perihal kontinuitas dan kualitas produk yang akan diekspor tersebut. Disampaikan Agus, masih harus ada upaya dari semua pihak untuk bisa meningkatkan dua aspek penting dalam setiap produk dari Bantul itu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
LinkUMKM BRI Dorong UMKM Naik Kelas, Kisah Sukses 'Sesegeritu' Jadi Bukti Nyata
-
KUR 2025 Kembali Bergulir: BRI Salurkan Dana Bunga Rendah, Dukung UMKM Ekspansi
-
Siapa Saja yang Berhak Dapat Dukungan Modal Usaha KUR BRI 2025, Ini Penjelasannya
-
96 UMKM Dapatkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta
-
Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy
Terpopuler
- 3 Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Media China Yakin Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain Berbandrol Rp596 M
- 5 Rekomendasi Cushion dengan SPF 50, Sunscreen dan Makeup Jadi Satu Gak Bikin Ribet
- Kata Ustaz Yusuf Mansur soal Tudingan Pernikahan Luna Maya Tidak Sah Gegara Jeda Ijab Kabul
- 7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 Mei 2025, Klaim Semua Hadiah dari Pemain OVR Tinggi hingga Gems
Pilihan
-
Warga Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Buntut Program Barak Militer Anak Nakal
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp500 Ribuan: 4G Spek Dewa, RAM 3GB
-
7 Rekomendasi Makeup Lokal Terbaik: Brand Milik Artis, Harga Kantong Pelajar
-
Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
-
6 Brand Kosmetik Lokal Kualitas Internasional, Jangan Terkecoh Namanya!
Terkini
-
Dua Kasus Mafia Tanah Masuk ke BPN DIY, Berkas Mbah Tupon jadi Bukti Penyelidikan
-
Dari Yogyakarta, SBY Ingatkan Dunia Soal Krisis Iklim
-
Wisatawan Libur Waisak Melonjak, Bantul Siapkan Strategi Jitu Atasi Kemacetan di Parangtritis
-
Modal Jempol, Ini Link dan Trik Jitu Kumpulkan Saldo DANA Kaget Setiap Hari
-
Pelajar Asal Magelang Tewas Dibacok di Bantul, Luka Parah Tembus Paru-Paru