SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan masih akan menggunakan cara konvensional pada gelaran Pilurdes 2020 mendatang. Penerapan sistem e-voting dinilai masih terlalu dini dan banyak kendala yang dihadapi untuk dilakukan di Bantul.
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Desa, Sekretariat Daerah Bantul, Kurniantoro, atau yang kerap disapa Toro itu mengatakan penerapan sistem e-voting perlu diperhatikan secara matang. Sebab, tidak hanya biaya besar yang menjadi salah satu kendala, tapi juga Sumber Daya Manusia (SDM) serta kesiapan masyarakat Bantul sendiri belum teruji secara baik.
"Memang akan tetap pakai cara konvensional, beda dengan Kabupaten Sleman yang sudah pakai sistem e-voting. Jadi mekanismenya tetap akan sesuai rencana," ujar Toro, saat dikonfirmasi awak media, Senin (19/10/2020).
Toro menegaskan mekanisme konvensional atau tatap muka itu kini yang menjadi perhatian khusus oleh beberapa pihak terkait dengan Pilurdes ini. Pasalnya di situasi pandemi Covid-19 yang masih belum menentu bakal juga berdampak pada pelaksanaannya pada 27 Desember mendatang.
Baca Juga: Ada 40 Kasus Baru Positif Covid-19 di DIY, Mayoritas dari Bantul
Merespon hal itu, Toro memastikan Pilurdes Bantul bakal digelar dengan pengawasan yang lebih ketat. Terutama dalam urusan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah Bantul agar tidak menimbulkan klaster baru dalam praktiknya nanti.
"Prinsipnya kami sudah siap untuk menyelenggarakan ini [Pilurdes] dengan protokol kesehatan yang ketat," tegasnya.
Disampaikan Toro, pihaknya juga akan menyiapkan fasilitas pendukung terkait hal itu. Semisal Alat Pelindung Diri (APD) dan rapid test bagi 3.906 petugas pemungutan suara di 558 tempat pemungutan suara.
Bukan hanya untuk petugas saja yang akan diperhatikan oleh pihaknya tapi juga masyarakat yang akan datang untuk memberikan haknya. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas sarung tangan saat pemungutan suara.
"Petugas dan pihak terkait akan sangat kita maksimalkan. Jaga jarak akan benar-benar kami atur. Memakai masker, dan mencuci tangan saat pemilihan itu wajib dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Majukan Ekonomi Nasional, Dirjen PEN Lepas 8 Kontainer Ekspor dari Bantul
Disinggung terkait dengan calon yang mulai mencuri start untuk melakukan kampanye, Toro mengakui itu sebagai efek dari jeda yang cukup panjang dari penetapan nomor urut dengan tahapan kampanye. Menurutnya hal itu menjadikan pengawasan yang lebih lemah dari beberapa pihak terkait.
"Itu memang perlu menjadi perhatian tapi kita tidak bisa sendiri dalam melakukan pengawasan. Jadi kami minta panitia di masing-masing desa untuk selalu bersinergi agar terus mengingatkan masing-masing calon pada tahapan yang sedang berlangsung," tandasnya.
Perlu diketahui sudah ada 75 calon kepala desa yang siap maju pada Pilurdes serentak yang dilaksanakan untuk 24 desa di Bantul. Untuk saat ini tahapan sedang dihentikan dan akan dilanjutkan setelah penyelenggaraan Pilkada mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Snapdragon 7 Gen 3 Terbaik, Chipset Kekinian yang Super Gahar!
-
Orang Tua di Sumsel Bawa Anak Pemakai Sabu ke Barak Dedi Mulyadi, BNN: Cara Ini Salah!
-
BYD Bantah Tudingan Sedang Alami Krisis: Kami Lebih Kuat dari Merek Otomotif Jepang dan Barat
-
Erick Thohir: Timnas Indonesia Punya 'Lapisan Emas', Absennya 5 Pemain Bukan Masalah
-
Erick Thohir Blak-blakan Ungkap Kondisi Kevin Diks
Terkini
-
Kasus BMW Tabrak Argo: Polisi Periksa Tiga Orang yang Terlibat untuk Ganti Plat Nomor
-
Dalang Penggantian Plat Nomor BMW Terungkap! Siapa Saja yang Terlibat?
-
Santri Disiksa di Ponpes Gus Miftah: Diduga Dianiaya 13 Orang, Alami Trauma
-
Harga Ikan di Yogyakarta Stabil? Ini Strategi DKP DIY Jaga Pasokan dari Laut Selatan
-
Dari Jadah Tempe Hingga Jathilan Lancur: 8 Warisan Sleman yang Kini Jadi Kebanggaan DIY