“Dari habis subuh hingga jam 9 saya cari penumpang. Lalu, setelahnya hingga pukul 3 sore, bantu di lab. Sepulang dari lab ngojek lagi sampai pukul 8 malam, baru kemudian pulang,” terangnya.
Sementara itu, istri Riyan juga akhirnya turut membantu dengan berjualan nasi kuning. Setelah awalnya cuma coba-coba buat untuk dibagi-bagikan tetangga, ternyata responsnya baik.
“Dari semua pemasukan itulah akhirnya kami bisa makan sejahtera, bahkan bisa menabung,” ujarnya.
Oleh karena pengalaman hidup tersebut, Riyan menyatakan banyak pelajaran yang dirinya terima. Semisal ketika sekarang Riyan melihat driver ojol, dirinya akan mendoakan mereka.
“Saya merasakan sendiri bagaimana susah dan lelahnya menjadi driver ojol. Terlebih mereka tidak bekerja keras untuk diri sendiri. Ada keluarga yang menunggu mereka di rumah. Makanya ketika dengar cerita ada driver ojol ditipu, saya marah sekali,” ungkapnya.
Lebih lanjut, usaha keras Riyan tersebut juga tidak percuma. Proses seleksi dosennya berjalan mulus hingga tahap akhir. Hal itu hingga akhirnya dirinya resmi diangkat menjadi dosen pada Februari 2018. Ia juga bisa berpindah ke kontrakan rumah yang lebih bagus untuk istri dan anaknya.
Kini, Riyan tengah mengupayakan untuk melanjutkan pendidikan S3-nya di Jepang. Hal ini sebagai prasyarat dirinya sebagai dosen, yakni dalam kurun waktu 3 tahun setelah dilantik harus sudah kuliah S3. Ia menyebut bahwa dirinya sudah diterima di University of Miyazaki, Jepang. Namun, terdapat kendala akibat pandemi Covid-19 ini.
“Oktober ini saya seharusnya sudah berada di sana. Juli kemarin kabarnya pembatasan penerbangan sudah diangkat, ternyata kembali diberlakukan. Akibatnya saya mengurus visa juga tidak bisa sejak Agustus kemarin,” ungkapnya.
Riyan kini terpaksa harus mengambil cuti satu semester dan memulai kuliah tahun depan. Meski demikian, ia menyebut hal ini tidaklah menjadi masalah, malahan menjadi hikmah tersendiri.
Baca Juga: Ashanty Makan Nasi Goreng Harga Rp1,5 Juta, Warganet: Kayak UMR Jogja
“Dengan ini saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk tiket pesawat yang terbilang mahal, utamanya dalam kondisi pandemi ini. Saya juga mempersiapkan proposal riset untuk disertasi nanti. Saya juga bisa mempersiapkan kemampuan bahasa saya,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih