SuaraJogja.id - Pengamat Rocky Gerung dan politikus Nasdem, Irma Suryani Chaniago, terlibat debat sengit dalam program Mata Najwa Trans 7 Rabu 21 Oktober 2020.
Mulanya, Irma Suryani merasa jengah dengan sikap Rocky Gerung yang acapkali mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Kata Irma, jika hidup di era Presiden Soeharto, Rocky dipastikan hilang diculik.
“Rocky ini selalu berkomentar seakan-akan paling pinter dan paling bener sendiri. Tahu enggak? Kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky Gerung ini udah hilang, udah enggak ada. Tapi di era Jokowi, Rocky mencaci maki Jokowi, Jokowi-nya santai-santai saja,” ujar Irma seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (23/10/2020).
Pada kesempatan tersebut, Rocky Gerung dan Irma Suryani memang acap melontarkan cibiran atau saling serang.
Baca Juga: Irma Nasdem: Jika di Era Soeharto, Rocky Gerung Pasti Sudah Hilang Diculik
Menariknya, beberapa saat setelah Irma menyudahi kesempatannya bicara, Rocky mengatakan, bahwa dia tak mendengar apa yang telah disampaikan Irma. Sebab, semuanya dianggap omong kosong belaka.
“Saya hanya (mau) menanggapi pikiran, bukan bunyi-bunyian. Itu suara aja, pikirannya enggak ada. Jadi apa yang mau ditanggapi?” ucap Rocky dengan wajah datar.
Mendengar ucapan tersebut, Irma langsung bereaksi. Sebaliknya, dia merasa, Rocky Gerung yang justru bicara ngalor-ngidul alias mengawang-awang dan sulit dipahami.
“Kalau yang namanya mamalia diajak bicara, pohon diajak bicara, kemudian bunga-bunga diajak bicara, itu baru enggak ada pikiran. Otaknya ada di dengkul, bukan di kepala,” kata Irma.
Irma geregetan
Baca Juga: Geregetan Tonton Irma Nasdem - Rocky Gerung Debat: Otaknya Ada di Dengkul
Politikus Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, merasa jengah dengan sikap pengamat Rocky Gerung yang kerap mengkritik pedas pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam diskusi di Mata Najwa Trans 7 Rabu (22/10/2020, Irma mengatakan, seandainya hidup di masa kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto, Rocky Gerung pasti sudah hilang diculik.
Irma mengatakan, Rocky Gerung merupakan pribadi yang acap merasa paling pintar sendiri. Itulah mengapa, kata Irma, Rocky bisa seenaknya berkata yang buruk terhadap pemerintah.
Kendati Irma merasa kelakuan Rocky Gerung sudah berlebihan, namun pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi tidak menindaknya, melainkan tetap memberi ruang baginya untuk bicara.
Tapi, kata Irma, jika hal tersebut dilakukan Rocky Gerung di era Soeharto, mungkin ceritanya bakal berbeda lagi.
“Rocky ini selalu berkomentar seakan-akan paling pinter dan paling bener sendiri. Tahu enggak? Kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky Gerung ini udah hilang, udah enggak ada. Tapi di era Jokowi, Rocky mencaci maki Jokowi, Jokowi-nya santai-santai saja,” ujar Irma.
“Mengapa? Karena era demokrasi kita sekarang ini sudah kebablasan. Orang sudah merasa dirinya paling bener, paling pinter, dan paling bersih. Cobalah berkaca pada diri sendiri dulu,” sambungnya.
Lebih jauh, Irma menanggapi komentar Rocky yang menganggap Jokowi represif selama menjabat di periode kedua. Kata Irma, mantan Wali Kota Solo tersebut sama sekali tak represif. Sebab, masyarakat yang hendak berdemo berjilid-jilid saja diperbolehkan.
“Jangan pernah mengatakan Jokowi itu represif. Demo berjilid-jilid dan bertubi-tubi, emang dilarang? Enggak, malah difasilitasi kok. Tapi kalau orang udah melakukan ujaran kebencian dan memprovokasi seperti Rocky, saya pikir harusnya ditanggap nih dia,” tegas Irma.
Berita Terkait
-
PAN Bantah Zulhas Temui Jokowi Demi Minta Perlindungan di Kasus Impor Gula: Minta Perlindungan Hanya ke Allah
-
Ditanya Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Jepang, Ini Jawaban Jokowi
-
Rocky Gerung Tanggapi Layanan Gibran Lapor Mas Wapres : Pengen di Depan Kamera Terus
-
Aroma Pilpres di Pilkada: PDIP Bertarung Melawan Bayang-Bayang Jokowi
-
Besok Ridwan Kamil-Suswono Gelar Kampanye Akbar, Jokowi Hadir?
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul
-
Gugatan Kepada PT KAI Berlanjut, Keraton Yogyakarta Ingatkan Kepemilikan Lahan Kasultanan
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta Marriott Hotel Suguhkan Keajaiban Bawah Laut hingga Ragam Paket Spesial