Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 17:51 WIB
Antrean sandal dan helm di depan bank - (Instagram/@merapi_uncover)

SuaraJogja.id - Di tengah maraknya antrean panjang pencairan Bantuan Presiden Usaha Mikro ( BPUM), sebuah foto pemandangan halaman Bank Rakyat Indonesia (BRI) memperlihatkan kocaknya tingkah warga Indonesia.

Diduga lelah berdiri mengantre terlalu lama, mereka pun memilih untuk keluar dari barisan.

Namun sebagai gantinya, banyak helm dan alas kaki ditata berbaris untuk menandakan urutan antrean masing-masing.

Pemdangan helm dan sandal yang sampai mengular ke luar gedung itu terlihat dalam foto unggahan akun @merapi_uncover di Instagram, Sabtu (24/10/2020).

Baca Juga: Memulai Bisnis Kecil-kecilan, Kini Pengusaha Ini Raup Omzet Miliaran Rupiah

Tampaknya para pemilik helm maupun sandal yang "mengantre" ini tengah istirahat karena lelah berdiri dan menunggu.

"Hanya di negara +62 .... antri di BRI, orangnya istirahat , digantikan helm dan sandal. Sandalmu antri no piro [sandalmu nomor berapa] lurd?" tulis @merapi_uncover.

Berbagai komentar kocak lantas dilontarkan warganet. Ada pula di antara mereka yang menduga, foto itu diambil di salah satu kantor BRI di Jogja, tepatnya di Jalan Gedongkuning.

"BRI gedong kuning kah min?tadi liat juga begitu," tanya @febrianapramita.

"Orang Indonesia cerdassss," kelakar @yeni.apriyani84.

Baca Juga: Ini Langkah Pendaftaran Hingga Pencairan BLT UMKM Rp 2,4 Juta

"Budaya seperti ini jangan sampai di curi negara lain," gurau @arikmanusiabiasa.

Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, Kamis (22/10/2020), Bantuan sosial (bansos) produktif bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19 sebesar Rp2,4 juta mulai disalurkan dua hari terakhir di sejumlah Bank BRI di DIY.

Namun ternyata, penyaluran bantuan di sejumlah bank tersebut tidak mentaati protokol kesehatan (prokes) COVID-19.

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada ( UGM) Riris Andono Ahmad, yang melihat langsung kejadian tersebut, Kamis, menyampaikan keprihatinannya. Kerumunan tersebut, kata dia, bisa memunculkan klaster baru penyebaran COVID-19 di DIY.

Secara terpisah, Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan teguran lisan pada pengelola bank. Bila teguran tersebut tidak diindahkan, maka pihak bank akan mendapatkan teguran tertulis.

Sementara, Sekda DIY Baskara Aji mengatakan, Pemda meminta Gugus Tugas untuk ikut mengamankan penyaluran bansos tersebut.

Load More