SuaraJogja.id - Antrean warga yang mengurus Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) nyatanya bukan hanya terlihat di sejumlah kantor Bank Republik Indonesia (BRI). Melainkan juga di halaman gedung pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdcukcapil) Sleman, Senin (26/10/2020).
Antrean tersebut, terlihat dari halaman gedung, tepat di depan pintu masuk. Kemudian menuju ke barat, membelok ke utara mengikuti bentuk bangunan. Hingga pintu samping gedung.
Antrean tersebut terlihat sejak pagi tadi. Meskipun, di gedung Disdukcapil sudah terpasang spanduk ajakan kepengurusan adminduk secara daring.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Sleman Jazim Sumirat menjelaskan, pelayanan daring yang dimiliki oleh Disdukcapil Sleman dan disampaikan di spanduk, sebetulnya dapat digunakan warga untuk cek data kependudukan.
"Misal kaitannya dengan program BPUM BRI, BPJS dan lain-lain. Ini ada yang masalahnya itu NIK saya kok tidak masuk? Seperti itu," ungkap Jazim, ditemui di kantornya.
Namun, pihaknya masih perlu memilah secara pasti penyebab panjangnya antrean di kantor pelayanan tersebut. Apakah karena berhubungan dengan kepengurusan sinkronisasi data program BRI, atau karena penyebab lain. Misalnya, warga terburu-buru mengurus berkas, mengingat saat ini menjelang masa cuti bersama bagi ASN.
"Sebetulnya [diurus lewat] WhatsApp dan telpon bisa, ada beberapa kendala karena kami belum memiliki aplikasi khusus untuk itu. Hanya saja, terkadang orang ada yang mengirim WA tapi tidak langsung mengurus pelayanan, melainkan masih konsultasi. Kami akan mengevaluasi pelayanan kami," ucapnya.
Agar antrean berangsur berkurang, Disdukcapil berupaya untuk memilah kebutuhan. Warga yang mengurus KTP el, KK atau kependudukan lain, akan diarahkan untuk ke pelayanan kecamatan.
"Yang tidak bisa dan harus diurus di sini [Disdukcapil] adalah verifikasi data, mengurus data kematian, perceraian dan beberapa layanan lain. Karena pelayanan kecamatan tidak kami desain untuk verifikasi data," ujar Jazim lagi.
Baca Juga: Adu Banteng di Sleman, Dua Pengendara Motor Tewas Seketika di TKP
Setelah datang ke Disdukcapil dan memperlihatkan dokumen yang dibutuhkan, sinkronisasi data selanjutnya langsung dilakukan oleh Disdukcapil Sleman.
Sementara itu, diungkapkan oleh Danang, warga Pedukuhan Medari, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman, ia datang ke Disdukcapil Sleman untuk menemani sang ibu, mengurus sinkronisasi data KTP, sebagai calon penerima BPUM.
"Data Kartu Tanda Penduduk (KTP) belum sinkron. Kalau yang tercantum dalam data penerima bantuan BRI, namanya sudah disesuaikan dengan KTP terbaru. Ternyata yang di Jakarta belum sinkron, jadi butuh sinkronisasi," kata dia, ditemui di halaman Disdukcapil Sleman.
Danang mengungkapkan, untuk sinkronisasi tersebut ia membawa KTP asli, Kartu Keluarga asli pemilik UMKM, dalam hal ini ibunya.
"Saya menemani orang tua saya mengurus sinkronisasi. Proses sebentar hanya antreannya yang lama," kata dia.
Setelah mengurus sinkronisasi NIK, ia masih perlu ke BRI untuk menyerahkan sinkronisasi data.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Pemerintah Alokasikan Rp 122 Triliun untuk Bantuan UMKM
-
Siswa Miskin Tak Ada Kuota Belajar jadi Rapor Merah Setahun Menteri Nadiem
-
Kerendahan Hati Jokowi Bikin Rizal Ramli Luluh dan 4 Berita Populer Lainnya
-
Jokowi Lempar Bantuan ke Jalan, Rachland PD: Rakyat Diajari Jadi Pemulung
-
Jadwal, Syarat, dan Cara Daftar Bantuan UKM dari Facebook
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
-
Tarif Murah Gak Cukup! Ini 4 Jurus Ampuh Bikin Transportasi Publik Lebih Terjangkau
-
Geger! CCTV Pemda DIY Tampilkan Tulisan Provokatif: Siapa Dalang di Baliknya?
-
Drama Penangkapan Pelempar Molotov: Dari CCTV, Densus 88, Hingga Rayuan Pacar
-
Ada Pemberkasan PPPK, Antrean Pemohon SKCK di Polresta Yogyakarta Membludak