Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 27 Oktober 2020 | 10:36 WIB
Salah satu komplek di kapanewonan Purwosari yang sempat tergenang banjir, Selasa (27/10/2020). [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Banjir mulai melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Gunungkidul. Seperti yang dikhawatirkan oleh Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Gunungkidul sampah yang menumpuk mulut mulut Luweng (goa vertikal) akan memicu genangan air.

Hujan deras yang melanda kawasan kabupaten Gunungkidul sejak Senin (26/10/2020) sore Hingga Selasa (27/10/2020) dini hari mengakibatkan banjir di kawasan kapanewonan Purwosari. Dua padukuhan di seputaran kalurahan Giriasih Kapanewonan Purwosari sempat terendam air.

"Sejumlah rumah bangunan perkantoran dan ruko terendam air dengan ketinggian 30-70 cm,"ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki ketika dikonfirmasi, Selasa (27/10/2020) pagi melalui nomor pribadinya 

Edy menyebutkan hujan deras terjadi sejak Senin (26/10/2020) pukul 17.00 WIB. Namun hingga Selasa (27/10/2020) pukul 01.00 dinihari masih terus berlangsung dengan intensitas yang cukup tinggi pula. Warga terus siaga sejak sore hari mengingat intensitas hujan cukup lebat.

Baca Juga: Tewas dalam Kebakaran di Tangerang, Satu Keluarga Dimakamkan di Gunungkidul

Akibat hujan deras tersebut, air tidak bisa mengalir sempurna lantas mengakibatkan air mulai menggenang. Wargapun dengan sigap mengamankan barang-barang dari rumah atau bangunan yang dimungkinkan terendam air. Warga berjibaku di sela hujan deras turun mengevakuasi barang-barang ke tempat lebih aman.

Menjelang dinihari, beberapa rumah warga di Padukuhan Wonolagi RT 02 RW 04 Kalurahan Giriasih Kapanewonan Purwosari. Setidaknya ada 3 rumah milik warga di padukuhan tersebut terendam air. Akibat hujan itu pula, ada warga yang terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.

"1 keluarga terdiri 5 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman,"paparnya, Selasa (27/10/2020) ketika dikonfirmasi.

Tak hanya itu, komplek Balai Kalurahan Giriasih, kantor Unit Pelayanana Terpadu (UPT) TK-SD Purwosari dan juga beberapa pertokoan atau kios milik pemerintah Kalurahan di Padukuhan Triasih setempat juga terendam air. Jika hujan yang tidak kunjung reda hingga Selasa sungai atau selokan dimungkinkan akan meluap menggenang ke rumah warga yang Iain.

Sejak Senin malam, warga sudah bergotong royong untuk mengevakuasi seluruh barang-barang milik warga yang rumahnya terancam banjir ke tempat lebih aman.  Seluruh berkas dan file milik dua perkantoran sudah bisa diamankan ke rumah warga sekitar ataupun tempat yang lebih aman. 

Baca Juga: Intensitas Kampanye Tatap Muka di Gunungkidul Tertinggi di Indonesia

"Selasa pagi ini, kita jadwalkan kerja bhakti membersihkan lokasi banjir,"paparnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir yang melanda kawasan Padukuhan Wonolagi dan Triasih, Kalurayan Giriasih tersebut. Namun dipastikan jika banjir yang melanda kompleks perkantoran Kalurahan Giriasih ini sedikit mengganggu layanan terhadap masyarakat.

Selasa pagi, banjir sudah surut dan warga tetap bergotong royong melakukan pembersihan sisa-sisa banjir baik di kompleks perkantoran Kalurahan Giriasih, UPT TK dan SD, rumah warga ataupun kompleks pertokoan atau Ruko. Warga juga membersihkan sampah di mulut luweng agar air bisa lancar masuk ke dalam luweng.

"Banjir itu kemungkinan karena air tidak lancar masuk ke Luweng akibat sampah yang menumpuk,"ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau dan meminta kepada masyarakat untuk membersihkan sampah di saluran-saluran air termasuk di mulut luweng. Karena persoalan utama banjir di beberapa wilayah Gunungkidul selama ini memang dipicu adanya sampah di mulut luweng yang membuat air tak bisa masuk dengan lancar.

Kontributor : Julianto

Load More