Dampak lain yang bisa dilihat adalah pada laharnya. Pada januari 2011 terpantau ada luapan lahar. Selain itu juga bisa dilakukan kajian. Seperti kepasitas sungai untuk menampung luapan lahar. hasil pantauan juga bisa dijadikan landasan kajian di daerah-daerah lain.
Selanjutnya, Akhmad menjelaskan jika ia juga menggunakan data radar untuk melakukan pemetaan endapan piroklastik. Ada dua metode yang digunakan, yakni pendeteksi perubahan dengan rasio amplitudo dan pendekatan semi otomatis yaitu menekan klasifikasi yang tersupervisi.
Pengolahan data dilakukan berdasarkan data mentah level 1 kemudian diolah menjadi single look complex, kemudian di koregistrasi menjadi citra amplitudo. Selain itu pengolahan interferometik juga dilakukan untuk menghasilkan citra koherensi.
Kemudian citra amplitudo setelah erupsi dan sebelum erupsi dapat dibandingkan untuk menghasilkan pemetaan wilayah yang terimbas material letusan gunungapi. Untuk hasil yang lebih jelas Akhmad menggunakan Citra False color Composite, dengan warna merah, hijau dan biru.
Baca Juga: Guncangan Gempa Pangandaran Sampai Jateng dan DIY, Ini Penjelasan BMKG
"Jika digabungkan kita bisa melihat daerah-daerah yang kita sebut smoother. Artinya jika dibandingkan sebelum dan sesudah daerah tersebut cenderung lebih datar," terang Akhmad.
Dari citra radar juga bisa dilakukan pemetaan endapan piroklastik. Diantaranya jika muncul warna merah atau D1 menunjukkan awan panas yang bentuknya ada batuan besar dan juga bercampur dengan yang lebih halusnya.
Sementara warna hijau tosca atau D3 adalah bentuk awan yang lebih halus. Kemudian D2 adalah bentuk awan panas yang berubah karena aliran air. Sementara D4 atau warna kuning adalah endapan tepra atau abu vulkanik.
Berita Terkait
-
Ulasan Film Jumbo: Petualangan Imajinasi yang Bikin Hati Jadi Hangat
-
5 Fakta Menarik Lagu Selalu Ada di Nadimu, OST Menyentuh Film Jumbo
-
Ingat Noah, Tangisan BCL Tumpah saat Rekaman OST Jumbo
-
Ariel NOAH Blak-blakan Soal Hubungannya dengan BCL Dulu: Waktunya Nggak Pernah Tepat
-
Satu-satunya Momen Ariel NOAH Nangis, Jadi Titik Terlemah dalam Hidupnya
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan