Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Novian Ardiansyah
Rabu, 28 Oktober 2020 | 13:58 WIB
Perempuan berjilbab terobos Balai Kota Jakarta ingin membakar gedung yang menjadi Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

SuaraJogja.id - Seorang perempuan berjilbab hitam yang menerobos Balai Kota Jakarta dan hendak melakukan pembakaran membawa sepucuk surat di dalam tasnya.

Melalui isis surat tersebut, ia menyampaikan banyak epsan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam melakukan aksinya, perempuan tersebut menerobos Balai Kota Jakarta sambil membawa bensin dalam botol mineral.

Kejadian itu terekam lewat video amatir yang beredar di kalangan wartawan. Dalam video itu berdurasi 41 detik itu, ia kedapatan membawa bensin saat berada di dalam Balai Kota Jakarta.

Baca Juga: Bikin Geger! Emak-emak yang Ancam Bakar Kantor Anies Ngaku Ibu Negara RI

Bensin yang disimpan dalam botol air mineral itu ditemukan aparat kepolisian saat memeriksa barang bawaan dari perempuan itu.

Dari video yang beredar, tampak aparat kepolisian menunjukkan botol berisi bensin saat memeriksa wanita berhijab itu.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin mengatakan, perempuan tersebut telah ditangkap dan diperiksa.

"Iya [bilang mau bakar gedung]. Itulah makanya kami geledah tasnya, dan ada bensin," kata dia Rabu (28/10/2020).

Dari tasnya ditemukan pula sepucuk surat yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: 5 Fakta Wanita Bawa Bensin Mau Bakar Kantor Anies Baswedan

Dalam surat itu tertulis kata-kata yang cenderung berantakan dan tak tertata. Bahkan si perempuan itu menyebut beberapa nama terkenal, seperti pedangdut Rhoma Irama sampai mantan ibu negara, almarhum Ani Yudhoyono.

Berikut isi Suratnya:

Kepada yang terhormat Anies Baswedan yang menangani DKI

di Tempat

Assalamualaikum wr wb.

Dengan ini sata menyampaikan surat ini kepada Anies Baswedan. Saya sudah capek sekali dan sudah berulang kali memberikan surat pertemuan. Tetapi kamu tidak mau bertemu dengan saya.

Padahal tanpa saya, suara dan gedung, lahan, harta benda, uang rupiah dan kepemimpinan, kedudukan, jabatan itu dari saya dan lain-lain.

Pura-pura hidupmu masih hidup di jalanan seperti asalmu dahulu pengemis. Setelah saya berikan kamu kesempatan agar kau dipandang oleh rakyat. Ternyata kau lupa kulit seperti kacang.

Mungkin asiknya kau menikmati hasil harta benda seorang yang punya harta benda yang sudah kau abaikan tidak kau pedulikan. Saya mau bertemu kepada kamu sekarang juga dalam rangka sebelum saya kembali ke kepemimpinan kedudukan kepresidenan.

Langsung saja, saya jadi presidennya dan sebagai wakil presidennya ayah Rhoma Irama.

Saya sekarang ini mengambil posisi kedudukan di kepemimpinan Kapolsek Cawang di Jatinegara. Saya mengambil uang anggaran tunjangan yang berwenang di kepemimpinan saya di harta ini karena rekan rekan kapolsek lain di wilayah Jakarta ini mengharapkan sekali kepada saya uang tunjangan tersebut sebagai uang saku tunjangan dan uang jalan, dan begitu dengan anggota karena saya belum masuk ke dalam gedung Istana, saya mengambil uang tunjangan ini di Bank DKI.

Khusus di wilayah Jakarta saya sudah mengambil dalam kesendirian, dengan tangan saya sendiri, penjaga Bank DKI mengatakan kepada saya bahwa saya harus melalui yang menangani DKI yakni Anies Baswedan. Dan saya sudah berkata kepada mereka tidak perlu karena saya yang punya uang rupiah atau dana dari saya, surat keterangan tersebut, saya bertanya kepada Anies Baswedan kapan saya memberikan surat keterangan pengambilan uang pinjaman ke Pemda karena parpol yang berada di Jakarta ini pada tidak terima semuanya.
Kita harus bertemu sekarang juga.

Demikianlah yang saya sampaikan agar Anies Baswedan langsung bertemu dengan saya sekarang juga. Harap dapat mengerti, dari yang berwenang, Ibu Negara RI Ernawati Ululaya Nias, anak bunda Ani Yudhoyono/Rhoma Irama pemimpin Kapolsek Cawang Otista Jatinegara.

Load More