Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 19:16 WIB
Calon Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berkeliling Kota Bantul dengan menggunakan becak, Sabtu (24/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Termasuk juga kita akan membangun chemistry dari apa yang menjadi ketugasan Bawaslu dengan peserta Pilkada Bantul agar paling tidak, paslon tidak ada salah paham terhadap apa yang menjadi tugas kewenangan dan kewajiban dari Bawaslu terkait pengawasan di lapangan," ucap Harlina.

Terkait dengan penertiban APK yang dituding diskriminatif, Harlina menyampaikan, pihaknya masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.

Namun, perihal usulan keterlibatan tim pemantau dari masing-masing paslon dalam penertiban, kata Herlina, hal itu tidak bisa dilakukan.

Pasalnya, jika mengacu pada regulasi, tidak ada yang mengatur hal tersebut. Menurutnya, sosialisasi itu sudah dan terus dilakukan kepada semua pihak terkait, khususnya kepada para relawan yang memasang.

Baca Juga: Timses Halim-Joko Optimis Elektabilitas Naik Pascadebat Terbuka Pertama

"Regulasi tidak memungkinkan, lagi pula koordinasi terkait sosialisasi terus dilakukan. Hal itu kita maknai bahwa mereka semua tahu. Itu juga menjadi bahan evaluasi juga bagi mereka. Harapannya ke depan justru saat dilakukan penertiban, sudah tidak ada lagi temuan pelanggaran itu karena sudah semua taat sesuai dengan regulasi yang ada," tandasnya.

Load More