Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Farah Nabilla
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 19:08 WIB
Rocky Gerung Sebut Omnibus Law Menyimpang dari Konstitusi (YouTube: Rocky Gerung Official).

"Saya mau ingatkan bahwa sejarah republik ini berbasis pada moslem politics. Kan Pancasila itu 22 Juni ada Piagam Jakarta yang bunyi sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa dengan Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya," terang Rocky.

"Lalu karena kelegaan hati moslem society yang mayoritas, mereka bahkan mau menunda atau bahkan menghapus 7 kalimat terakhir hingga menyisakan Ketuhanan Yang Maha Esa itu," lanjutnya.

Ia menilai, itu merupakan bentuk perjuangan kemerdekaan yang dicontohkan oleh politik identitas muslim.

"Mau mulai politik identitas muslim, politik Pancasila, politik liberal, yang penting pemerintah jangan lakukan diskriminasi," kata dia.

Baca Juga: Soal Pelanggaran Prokes Covid-19, Rocky: Pemerintah Gagal Yakinkan Publik

Load More