Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 01 November 2020 | 06:20 WIB
Wisatawan bersantai menikmati suasana Pantai Parangtritis, Bantul, Sabtu (31/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Libur panjang membuat kawasan wisata di Bantul dipenuhi oleh pengunjung. Animo masyarakat berkunjung mendapat perhatian tersendiri dari petugas yang berjaga.

Dari pantauan SuaraJogja.id di Pantai Parangtritis, Bantul, tim search and rescue satuan perlindungan masyarakat (SAR Satlinmas) dan beberapa pihak terkait terus berfokus pada pemantauan aktivitas wisatawan. Pemantauan itu, selain untuk terus menjaga pengunjung menaati protokol kesehatan, juga sekaligus memberi sosialisasi terkait kondisi cuaca yang mulai tidak menentu.

“Protokol kesehatan itu wajib, tapi selain itu juga pengunjung perlu mewaspadai gelombang pasang, dengan kisaran 2-3 meter. Sekarang gelombang juga sedang tinggi,” kata Komandan Regu I SAR Satlinmas Wilayah III Dedi Purwanto, ditemui di posnya, Sabtu (31/10/2020).

Sejak pagi menjelang siang jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis makin bertambah. Kendati demikian, terlihat wisatawan juga sudah sadar dengan pentingnya menerapkan perilaku 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Asyik Berfoto di Karang, Wisatawan Asal Solo Tergulung Ombak Pantai Ngrawe

Tidak sedikit rombongan keluarga yang datang sekadar untuk menikmati suasana Pantai Parangtritis. Penjual makanan ringan dan penyedia jasa naik andong pun selalu bersiap di pinggiran pantai menanti wisawatan yang datang dengan tetap memakai masker.

"Kami selalu siaga berjaga selama 24 di sini," ujar Dedi.

Disampaikan Dedi, pesisir Bantul memiliki dua pos SAR Satlinmas, yang terletak di Pantai Parangtritis dan Pantai Baru. Pos yang terletak di Pantai Parangtritis memiliki cakupan wilayah dari Pantai Parangtritis hingga Depok.

Pos SAR di Pantai Parangtritis sendiri memiliki empat pos pantau, sedangkan pos lainnya berada di Pantai Cemara Sewu. Sejauh ini kendala yang dihadapi oleh pos SAR adalah Early Warning System (EWS) yang sempat mati.

"Early warning system (EWS) atau sirene tsunaminya sempat mati. Kurang tahu sudah diperbaiki atau belum,” ucapnya.

Baca Juga: Gelombang Tinggi dan Abrasi Lahap Warung Pantai Depok, Dardi: Sudah Tradisi

Senada, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah IV Dwi Rias Pamuji menyebutkan, timnya juga akan terus bersiaga untuk memantau kondisi wilayah pantai yang mulai dipenuhi oleh kunjungan wisatawan. Pihaknya sendiri sudah mulai mengantisipasi lewat penyebaran informasi dengan rambu larangan dan spanduk di setiap titik.

"Agar lebih tenang dalam berwisata dan juga senantiasa menjaga kewaspadaan kita sudah pasang rambu larangan," ujar Dwi.

Sebelumnya juga diketahui, Basarnas Yogyakarta melakukan pengawasan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara, Bantul dengan berkuda. Pengawasan ini dilakukan bertepatan dengan momen libur panjang, yang membuat kunjungan wisatawan meningkat.

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta L Wahyu Efendi mengatakan, selama libur panjang Tim SAR akan mengintensifkan penjagaan sesuai dengan instruksi yang diterima oleh Basarnas Pusat. Penjagaan siaga khusus itu sudah dimulai pada 27 Oktober lalu sampai dengan 2 November mendatang.

"Kami turunkan sekitar 56 petugas di seluruh objek wisata, terkhusus di destinasi wisata pantai," kata Wahyu.

Puluhan petugas tadi juga akan melakukan patroli dengan berkeliling sepanjang pantai di tiga kabupaten, mulai dari Kulon Progo, Bantul, hingga Gunungkidul. Terkhusus patroli yang dilakukan di Pantai Goa Cemara, petugas akan melakukan patroli menggunakan kuda.

Menurutnya, protokol kesehatan pencegahan Covid-19, mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Namun, perlu diingat juga bahwa peraturan seperti tidak berenang dan mandi di laut wajib ditaati, melihat ombak yang cukup besar.

“Saat ini pantai selatan ombaknya cukup besar dan banyak terdapat palung yang berbahaya bagi wisatawan. Semua pihak harus bisa menaati peraturan yang ada," tegasnya.

Ditambahkan Wahyu, patroli siaga ini tidak hanya dilakukan oleh Basarnas Yogyakarta saja, melainkan tetap berkoordinasi dengan TNI AL, Ditpolairud Polda DIY, SAR Satlkinmas, pengelola objek wisata, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

Load More