“Malam ini saya tampil dengan format berbeda, tapi tetap dengan semangat yang sama” Tulus menyajikan sederet lagu, seperti: Gajah, Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Labirin, Tukar Jiwa, dan Adaptasi.
Founder sekaligus CEO Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi, menuturkan sebenarnya acara ini tidak sepenuhnya virtual.
“Ini hybrid karena artis juga bermain langsung di venue,” ucapnya.
Anas mengungkapkan upaya menghadirkan penonton ke venue secara terbatas sudah dilakukan sampai detik-detik terakhir.
Ia sudah membuat konsep berdiri untuk penonton berupa kotak pagar yang berisi maksimal empat orang. Konsep ini diadopsi dari konser di Newcastle Inggris. Namun, tidak mendapatkan izin karena situasi pandemi.
Baca Juga: Debat Publik Pertama Pilkada Sleman, Cabup Baca Catatan Jadi Sorotan Publik
“Walaupun bukan menjadi sebuah kontestasi, keadaan menantang kami untuk bertahan di masa depan, dengan mengusung konsep baru, Prambanan Jazz Festival kembali lagi dengan menggandeng tiga belas musisi terbaik tanah air, untuk membawa kembali kejayaan di tengah pandemi yang mengubah situasi,” kata Anas.
Co-Founder Prambanan Jazz Festival, Bakkar Wibowo, mengungkapkan festival ini mengusung semangat kolaborasi dan bukan berkompetisi. Ia justru merasa khawatir jika kreativitas mandeg, oleh karena itu senantiasa berinovasi untuk
menemukan rumus-rumus baru sehingga festival selalu berjalan di segala situasi.
“Keberhasilan Prambanan Jazz adalah keberhasilan tim kami,” ucap Bakkar.
Protokol kesehatan ketat diberlakukan sepanjang Prambanan Jazz Virtual Festival 2020. Seluruh artis dan kru yang masuk ke venue wajib menunjukkan surat hasil rapid test. Gugus Tugas Covid-19 DIY juga berada di luar pintu masuk dan mewajibkan pengunjung yang datang dan belum membawa surat hasil rapid test untuk mengikuti tes terlebih dulu.
Di dalam venue, seluruh orang tanpa terkecuali wajib memakai masker, dan jaga jarak. Fasilitas mencuci tangan serta hand sanitizer juga tersedia di sejumlah sudut.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Pesepeda Disiram hingga Cewek Inggris Cari Ortu di Sleman
Sementara, pada hari kedua, Ardhito Pramono, TheEverydayBand, Nadin Amizah, Pamungkas, Sinten Remen feat Endah Laras, dan Yura Yunita menjadi penampil perhelatan musik bergengsi ini. Para musisi akan membawakan lagu-lagu mereka
dalam jazz version.
Sinten Remen feat Endah Laras, selain menghadirkan orkes musik keroncong, juga akan dihadirkan tribute to Djaduk Ferianto. Pada kesempatan ini, akan ada percakapan khusus bersama orang-orang terdekat almarhum. Sebuah
penghormatan untuk sang maestro dan seniman yang telah banyak berkontribusi dalam dunia musik dan seni di Indonesia.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal Memori Lega
Terkini
-
Makan Bergizi Gratis Tanpa APBN? Ini Rahasia 1351 Dapur Umum di Seluruh Indonesia
-
Sebanyak 14 SPPG BUMDes di DIY Diluncurkan, Ekosistem Ekonomi Lokal Makin Dikuatkan
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku
-
Remaja 16 Tahun Hancurkan Makam di Kotagede: Polisi Dalami Motif, Dugaan Gangguan Jiwa Jadi Sorotan