SuaraJogja.id - Ledakan jumlah kasus positif Covid-19 terjadi di Bantul. Terdapat total penambahan sebanyak 139 kasus baru yang di antaranya 131 berasal dari sebuah Pondok Pesantren.
Terungkapnya ratusan santri dan pengasuh di Pondok Pesantren Krapyak yang terinfeksi virus Covid-19 tersebut berawal dari salah satu santri yang baru datang dari luar daerah.
Kepala Desa Panggungharjo sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pesantren Krapyak, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di pesantren Krapyak itu bermula dari satu santri yang baru datang dari salah satu daerah menunjukan gejala yang mengarah penyakit Covid-19.
"Kemudian pengasuh pesantren berinisiatif melakukan swab pada santri tersebut dan diketahui hasilnya positif pada 23 Oktober," katanya Kamis (5/11/2020) malam seperti dilansir dari Harianjogja.com.
Baca Juga: Tawuran Sambil Bawa Celurit, Buruh Restoran Asal Bantul Diringkus Polisi
Kemudian pada 24 Oktober pengasuh pesantren berinisiatif melakukan tracing mandiri kepada 78 santri dan diketahui 64 santri di antaranya positif. Lalu 27 Oktober dilakukan tracing lagi yang menyasar 210 santri dan pengurus pesantren dan diketahui ada 131 yang positif sejak 3-5 November.
"Yang 64 positif hasil tracing pertama sudah sembuh ada tiga orang," ujar Wahyudi.
Sampai Kamis (5/11/2020) malam dari semua yang dinyatakan positif sebagian besar adalah orang tanpa gejala (OTG) sehingga karantina cukup di salah satu kompleks yang dikhususkan karantina. Hampir semua yang positif tersebut adalah santri putri.
"Yang putra hanya 11 orang dan sudah dikirim ke selter kabupaten," ujar Wahyudi.
Lebih lanjut Wahyudi mengatakan sebenarnya protokol kesehatan saat kedatangan santri beberapa waktu lalu sudah dilakukan. Di Krapyak terdapat sekitar 8.000an santri.
Baca Juga: Temukan Bug di Website Polda, Siswa SMP Bantul ini Raih Penghargaan
Tiap kompleks jumlahnya puluhan sampai ratusan santri. Dari jumlah tersebut yang sudah datang sekitar 2.800 santri di 18 kompleks. Proses kedatangan santri dilakukan secara bertahap dengan jumlah 200 santri per kedatangan.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
BRI Insurance Komitmen Tingkatkan Inklusi Asuransi Syariah, Sasar Pesantren
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Tragis! Niat Sembunyi karena Bolos Pengajian Rutin, 4 Santri di Sukabumi Tewas Tertimpa Tanggul Longsor
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Tren Meningkat saat Akhir Tahun, Pemkot Yogyakarta Optimis Target Penerimaan Pajak Daerah Tercapai
-
Jelang Pilkada Kota Yogyakarta, 1.300 Lebih Linmas Siap Dikerahkan Jaga Tiap TPS
-
Kegempaan di Gunung Merapi Meningkat, Ada Potensi Luncurkan Awan Panas Lagi