SuaraJogja.id - Jogja Cocoa Day part 2 akan digelar dengan konsep yang lebih seru dan menarik dari tahun sebelumnya. Acara ini akan dihelat di upperground Hartono Mall Yogyakarta pada 12-15 November 2020 mendatang.
Salah satu hal yang akan membuat acara ini semakin spesial adalah pengunjung dapat mencoba minuman cokelat khas Suku Maya. Minuman cokelat pertama kali ditemukan oleh Suku Maya sekitar 3.000 tahun lalu.
Minuman cokelat khas Suku Maya memiliki cita rasa berbeda dibanding minuman serupa lainnya. Hal ini lantaran minuman cokelat khas Suku Maya memiliki rasa yang masam.
Ada alasan menarik di balik rasa yang tidak biasa itu. Rupanya, Suku Maya tak menyukai rasa pahit yang dihasilkan oleh biji cokelat. Oleh karenanya, mereka menambahkan banyak rempah untuk menutupi rasa asli dari cokelat tersebut.
"Minuman cokelat khas Suku Maya ini mengandung banyak rempah seperti jahe, kayu manis, bahkan cabai," ujar Steffen Hitscher, marketing manager Cokelat Monggo pada konferensi pers Jogja Cocoa Day part 2 di Hartono Mall Yogyakarta, Jumat (6/11/2020).
Acara Jogja Cocoa Day sendiri diadakan oleh Cokelat Monggo. Tujuannya bukan hanya berjualan, tapi juga mengedukasi masyarakat tentang seluk beluk cokelat. Mengusung tema "The Secret Temptation of Chocolate", acara ini akan mengangkat cita rasa cokelat dari seluruh dunia.
Nantinya, masyarakat diajak lebih dekat dengan cokelat. Sebab, pada dasarnya cokelat bukan sekedar makanan biasa, namun sarat akan budaya serta pengetahuan.
Pengunjung juga bisa mecicipi cokelat-cokelat yang disediakan, mencoba membuat makanan berbahan dasar cokelat, hingga melihat proses bagaimana terbentuknya cokelat siap konsumsi dari yang mulanya masih berbentuk buah.
"Pada Jogja Cocoa Day part 2, kami mau masyarakat tahu kalau cokelat itu tidak buruk untuk tubuh. Cokelat itu sehat, banyak manfaat yang bisa diambil dari cokelat," ungkap Tabita Undiana, marketing communication Hartono Mall.
Baca Juga: Kisah Haru Mahasiswi Dapat Es Cokelat, Sempat Disangka Ikut Turun Demo
Selama Jogja Cocoa Day part 2, seluruh pengunjung diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Semua wajib memakai masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer dan melakukan cek suhu tubuh sebelum memasuki venue.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok