SuaraJogja.id - Polri akan mengamankan 270 daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada). Penambahan jumlah personil dilakukan karena pilkada rawan konflik.
"Apalagi kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, berlaut, dan beberapa bersungai. Banyak daerah yang memiliki sejarah konflik maupun sedang berkonflik," ungkap Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono disela diskusi 'Makna Penting Wawasan Kebangsaan dalam Menumbuhkan Ketahanan Nasional' di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Sabtu (07/11/2020).
Penambahan personil juga dilakukan di sejumlah daerah yang rawan konflik seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan Utara. Polri akan bekerjasama dengan TNI dalam pengamanan tersebut.
Pengawalan dilakukan karena pengumpulan massa saat kampanye dimungkinkan tetap terjadi meski di masa pandemi COVID-19 ini. Padahal kampanye di lapangan sudah dilarang.
Baca Juga: Dukum IKM Daerah Hadapi Pandemi, Disperindag DIY Gelar Jogja Premium Export
"Marilah kita jadikan ini sebuah ruang untuk duduk bersama dengan menyelesaikan kemungkinan masalah dengan baik. Mari semuanya merasa gentle dan menjadi pendidikan bagi demokrasi terlepas dari siapapun pemenangnya. Tidak jadi masalah semisal yang kalah menghargai yang menang dan sebaliknya," paparnya.
Dalam diskusi tersebut Argo meminta semua pihak mempertahankan nilai-nilai kebangsaan agar tertanam dan tidak luntur di tengah kemajuan teknologi informasi. Hal ini penting agar anak-anak mempunyai nilai nasionalis yang tinggi.
Nasionalisme penting karena banyaknya video yang menyebar di media massa yang menunjukkan anak-anak tidak mengenal pahlawan nasional. Mereka lebih mengenal youtuber-youtuber.
“Inilah yang menjadi tantangan kita semua dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan di tengah pandemi Covid 19,” ungkapnya.
Sementara Kepala Kesbangpol DIY, Djoko Nuryanto, mengungkapkan sosialisasi mengenai Wawasan Kebangsaan sejak dini kepada masyarakat sangat dibutuhkan.
Baca Juga: 129 Santri di Bantul Terinfeksi, Kasus COVID-19 DIY Tembus 4.140
"Wawasan kebangsaan diharapkan mempengaruhi perilaku kepada setiap warga negara dalam posisi apapun," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Warga Jakarta Nyoblos 27 November, Pegawai Disdukcapil Bakal Lembur hingga Malam Hari, Mengapa?
-
Perludem Temukan Lebih 3.000 Kasus Dugaan ASN Tak Netral di Pilkada 2024: Ini Dosa Prabowo
-
Jokowi Absen di Kampanye Akbar karena Tahu RK-Suswono Bakal Keok di Jakarta? Pakar: Daripada Dia Malu
-
Jelang Pencoblosan Pilkada, Prabowo Ditantang Sampaikan Pidato Arahan ASN Harus Netral
-
6 Langkah Solusi Belum Dapat Undangan Pencoblosan Pilkada 2024
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir
-
Kasus Jual Beli Bayi Terbongkar di Kulon Progo, Pelaku sudah Beraksi Belasan Kali