SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta bersiap menghadapi bencana sekunder yang dapat datang sewaktu-waktu dari Gunung Merapi. Potensi lahar dingin menjadi salah satu yang terus diantisipasi di wilayah Kota Yogyakarta.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat mengatakan kesiapsiagaan bencana saat ini akan terus dilakukan mengupayakan peningkatan di berbagai sektor. Selain mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh, pihaknya juga memastikan seluruh peralatan penanggulangan bencana dalam kondisi siap digunakan secara maksimal.
"Potensi Gunung Merapi memang tidak akan langsung kepada kita tapi juga perlu waspada terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi yang kemudian kuat seperti tahun 2010. Dampak banjir lahar dingin di wilayah kota wajib kita antisipasi," kata Octo kepada awak media, Jumat (13/11/2020).
Octo menyebut bahwa ada beberapa titik banjir lahar dingin yang dapat berdampak di wilayah Kota Yogyakarta. Jika mengacu pada data 2010 tercatat delapan wilayah kecamatan terkena dampak banjir lahar dingin sepuluh tahun silam.
Lebih lanjut delapan wilayah kecamatan itu di antaranya berada di sisi utara yakni Kecamatan Tegalrejo, Jetis, Kotabaru, Gondokusuman dan Danurejan. Sementara kecamatan yang berada di wilayah selatan ada di Pakualaman, Mergangsan, serta Umbulharjo.
"Data 8 wilayah kecamatan itu yang 2010 lalu terdampak paling besar. Tentu saja hitungan dari 2010 ke 2020 kondisi di lapangan relatif sudah banyak berubah," ucapnya.
Disampaikan Octo, perubahan kondisi tersebut juga sudah direspon dengan baik oleh OPD terkait yang ada di Kota Yogyakarta. Hal itu terlihat dari kegiatan penataan kawasan bantaran sungai dengan program M3K (Mundur, Munggah, Madep Kali).
Program tersebut, menurutnya memang dibutuhkan untuk mengatur lebih lanjut terkait dengan penataan sungai-sungai di Kota Yogyakarta. Dari penataan itu saat ini sungai-sungai di Kota Yogyakarta memiliki ruang yang cukup.
"Jadi kondisi jalur-jalur terkait evakuasi maupun mitigasi bencana ini sudah relatif lebih siap untuk saat ini," tegasnya.
Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Merapi Kini Sudah Lampaui Kondisi Siaga
Terkait dengan peralatan penanggulangan bencana yang masih mengalami kerusakan, akan mulai diusulkan untuk dilakukan perbaikan di tahun 2021. Begitu juga dengan laporan kerusakan Early Warning System (EWS) yang sudah diperbaiki sejak Oktober kemarin sehingga dapat berfungsi normal semua per 1 November lalu.
Ditambahkan Octo, BPBD juga mempunyai komitmen untuk terus setiap tahun mengembangkan dan menguatkan Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang ada. Saat ini, kata Octo sudah ada 115 KTB dan akan ditambah lagi 15 KTB ditahun 2021.
"Hal itu juga sebagai bentuk sinergitas dengan masyarakat untuk dapat memaksimalkan potensi penanggulangan bencana," tandasnya.
Berita Terkait
-
Terapkan Jaga Jarak, BPBD Magelang Bangun 1.015 Bilik Pengungsian
-
Kondisi Merapi Versi Penganut Pahoman Sejati: Ayem Wae, Merapi Nyambut Gawe
-
Merangkak Naik, Posisi Magma 1,5 Kilometer dari Puncak Merapi
-
Dekat dengan Puncak Merapi, Warga Gawoksabrang Belum Mengungsi
-
Aktivitas Vulkanik Merapi Kini Sudah Lampaui Kondisi Siaga
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!