Padahal yang sebenarnya terjadi, lanjut Amien, adalah membabat habis Islam dan kaum muslimin di Bosnia. Setelah 1,6 juta rakyat Bosnia diusir dari tanah airnya, puluhan ribu kaum muslimin dibunuh perlahan di kamp-kamp konsentrasi. Mereka dibunuh langsung dengan senjata, dan puluhan ribu rumah dibakar.
Amien melanjutkan, setelah itu terjadi, barulah Amerika meminta Serbia untuk menghentikan upaya genosida yang terjadi di Bosnia. Amerika melakukan intervensi setelah tiga tahun ditunggu. Tahun lalu, seorang warga Australia yang terjangkit penyakit supremasi kulit putih, seperti Donald Trump, dikalahkan Joe Biden.
Pria tersebut membunuh orang Islam yang tengah melakukan salat berjemaah di Masjid An-Nur, Linwood, New Zealand. Dalam tragedi tersebut, 51 orang meninggal dunia dan 40 lainnya luka-luka. Peristiwa tragis itu terjadi pada 15 Maret 2019. Pelaku kemudian mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.
"Jangan lupa pula bagaimana pemerintah Myanmar yang dipimpin oleh wanita jahat bernama Aung San Suu Kyi telah menghabisi ratusan ribu suku Rohingya yang beragama Islam," tukasnya.
Baca Juga: Diminta Tetap Oposisi, Amien Rais Ajak Habib Rizieq Gabung Partai Ummat?
Islamophobia juga terjadi di Myanmar, di mana pemerintah negara tersebut membunuh suku Rohingya yang beragama Islam. Sekitar 1,3 juta anggota suku tersebut dipaksa eksodus keluar dari Myanmar yang sebenarnya juga merupakan tanah air mereka.
Tonton pendapat Amien Rais soal Islamophobia DI SINI.
Bukan hanya Myanmar, Amien melanjutkan, Pemerintah Komunis China di bawah kepemimpinan Xi Jinping juga telah menghina, membunuh, menyiksa, memerkosa, dan menindas kaum muslimin Uighur di provinsi Xinjiang sampai saat ini. Mereka dibantai oleh pemerintah karena menganut agama Islam.
"Akhirnya saudara-saudaraku, kita tidak boleh kehilangan kewaspadaan terhadap gerak langkah dari kaum Islamophobe di negara kita ini karena makin lama mereka makin berani," terang Amien.
Sejak diunggah pada Jumat (13/11/2020), video tersebut sudah ditonton lebih dari seribu pengguna YouTube. Ada seratus lebih yang menekan tanda suka dan puluhan lainnya meninggalkan komentar. Beberapa berharap agar tokoh umat Islam dapat bersatu untuk melindungi agama yang dianut banyak masyarakat Indonesia ini.
Baca Juga: Amien Rais Bareng Deklarator KAMI Kunjungi Habib Rizieq
Berita Terkait
-
'Anak Haram Konstitusi? Ini Tudingan Panas Amien Rais ke Jokowi soal Gibran
-
Isu Ijazah Palsu Bikin Citra UGM Berantakan, Amien Rais: Rektor Sekarang Cuma Diperalat Jokowi
-
Amien Rais Sebut Jokowi Telah Terpojok Dalam Dugaan Ijazah Palsu: Mudah Diseret ke Pengadilan
-
Baru 96,71 Persen Pejabat Setor LHKPN ke KPK, Sisanya Kenapa Belum Lapor?
-
Teddy Robinson Jadi Dirut PPK Kemayoran, Wamensesneg: Jadikan Pusat Bisnis!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu