SuaraJogja.id - Relawan Kesehatan, Tirta Mandira Hudi menantang pemerintah untuk turun langsung bersamanya ke lapangan. Diduga geram dengan langkah pemerintah dalam menangani pandemi covid-19, pria yang akrab disapa dr Tirta ini menyinggung pemerintah yang hanya datang kepada masyarakat di masa kampanye saja.
Dalam cuitannya yang dibagikan akun Twitter @tirta_hudhi, pria kelahiran Surakarta ini meminta para pejabat untuk menemaninya pergi ke tempat ramai. Permintaan itu ia sampaikan agar pemerintah bisa mengetahui dan melihat secara langsung bagaimana kerja relawan kesehatan selama pandemi berlangsung.
"Saya minta para pejabat nemenin saya ke tempat ramai-ramai, biar tahu kerja relawan, biar tahu rakyat seperti apa malah pada takut. Mengunjungi rakyat kok pas kampanye doang," tulis dr Tirta dalam cuitannya.
Pemilik usaha perawatan sepatu ini menyinggung pemerintah yang dinilai hadir hanya saat masa-masa kampanye saja untuk meminta simpati dan suara rakyat. Pria yang juga dipanggil Cipeng ini menyebutkan ia mengajak pemerintah ke tempat ramai selain untuk melihat kerja relawan juga melihat kondisi masyarakat.
Pandemi telah berhasil memberikan beragam dampak di berbagai sektor yang digeluti masyarakat. Tidak hanya pada bidang kesehatan tapi yang juga paling berpengaruh adalah sektor ekonomi. Kebijakan pembatasan wilayah yang sempat dilakukan pemerintah memiliki dampak besar pada menurunnya sektor ekonomi.
Selama tujuh bulan terkahir sejak pandemi mengepung Indonesia, dr Tirta selaku relawan baik ketika berada di Satgas Covid-19 pusat maupun secara personal rutin mengelilingi berbagai wilayah di Indonesia. Bukan untuk berwisata, melainkan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai adaptasi baru di masa wabah ini.
Terkahir, dr Tirta juga sempat berkunjung ke Yogyakarta untuk melihat kondisi pengungsi Gunung Merapi. Bukan hanya edukasi, dalam kunjungan tersebut Cipeng juga membawa 5000 masker untuk dibagikan. Bekerjasama dengan para pengusaha ia sempat merencanakan mendirikan dapur umum untuk para pengungsi tersebut.
Sejak hebohnya pemberitaan mengenai kerumunan yang disebabkan oleh kehadiran HRS di Indonesia serta acara resepsi pernikahan putrinya, dr Tirta memang kembali rutin melayangkan kritik kepada pemerintah. Diduga, ia merasa kecewa dengan cara pemerintah menangani wabah yang sudah merenggut nyawa banyak tenaga kesehatan ini.
Cuitannya yang mengajak para pejabat turun langsung menemui masyarakat di keramaian sudah disukai 1000 lebih pengguna Twitter. Sejak diunggah Minggu (22/11/2020) juga sudah ada seratus lebih orang yang membagikan ulang. Sementara tidak sedikit juga yang memberikan tanggapan di kolom komentar.
Baca Juga: Mencak-mencak Minta PSBB Dicabut, Wagub Riza Santai Gubris Ucapan dr Tirta
"Kalau mau melawan, jangan saling singgung di sosmed Dok. Kita tunjukkan! Live Music mu sudah membuat langkah awal yang baik. Kita langgar aturan-aturan yang sudah ditentukan, normalkan saja. Cyberpunk kok, kita juga bertahan hidup sebisa mungkin," tulis akun @AndyHusky2.
"Mungkin takut dimassa dok dan biasanya kalo takut pasti punya dosa yang malu untuk diungkapkan," komentar akun @ArchiYuananda.
"Agenda rutinnya hanya kampanye doang bos. Selain itu tidak mau," tanggapan akun @inidaniellho.
Sementara akun @Mahathirisasi mengatakan, "Jangan lupa ajak media buat ngeliput dok, biar pejabatnya mau."
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Mortir Jumbo Diledakkan di Sleman, Bagaimana Dampaknya ke Gunung Merapi?
-
Dosen di Jogja Jadi Tersangka Korupsi Kakao Fiktif: UGM Angkat Bicara
-
Pasca Pembongkaran Kawasan Lempuyangan, Keraton Yogyakarta beri Kekancingan ke PT KAI
-
Program Makan Bergizi Gratis 'Gagal Total'? Kasus Keracunan Berulang di Jogja, JCW: Hentikan Sekarang Juga
-
Model Sepatu Padel dan Rekomendasi Sepatu Padel Terbaik 2025