SuaraJogja.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ikut berkomentar terkait maraknya seruan pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Muhammadiyah menyerahkan kebijakan pembubaran ormas tersebut kepada pemerintah.
"Negara sudah punya undang-undangnya. Negara sudah punya aturan dan negara sudah punya perangkat. Nah, bagaimana implementasi [pembubaran FPI] dari semua itu sudah semua itu, sudah sepenuhnya tanggung jawab negara," ungkap Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam konferensi pers virtual Musyawarah Nasional Tarjih XXXI di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (23/11/2020).
Menurut Haedar, saat ini muncul gerakan separatis, gerakan melawan hukum, gerakan kriminal, dan segala tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan dan konstitusi.
Karenanya, negara dengan segala instrumennya harus bertindak sesuai tugas dan kewajibannya.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Ungkap Alasan Logis Kenapa Habib Rizieq Dielukan Banyak Orang
Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan bertugas dalam dakwah dan menyebarluaskan nilai agama secara damai.
Hal itu penting agar ormas adan lembaga dakwah tidak "dibebani" tanggung jawab dan peran negara yang punya dasar konstitusi dan hukum dalam mengatasi gerakan-gerakan radikal dan melawan hukum.
"Sudah tugas dan tanggung jawab pemerintah mengatasi [gerakan melawan hukum] itu," ujarnya.
Haedar menambahkan, para tokoh agama dan ormas keagamaan seharusnya lebih mengedepankan komitmen keberagaman daripada menonjolkan simbol-simbol yang memecah belah.
Hal itu akan menjadi contoh bagi keberagaman Indonesia yang maju dan mencerahkan.
Baca Juga: Reuni 212 Batal Digelar, Pangdam Jaya: Kalau Dilanggar Saya Tindak Tegas
Haedar pun sepakat dengan cuitan mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif tentang fenomena mendewakan sosok yang mengaku keturunan Nabi Muhammad. Dalam cuitan tersebut, Buya -- sapaan Syafii Maarif -- berpendapat, orang yang mendewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual.
Haedar menyebutkan, ormas sebagai gerakan dakwah seharusnya tidak membuat simbolisasi pengkultusan sosok.
Sebab, simbolisasi itu bisa membuat mereka justru terjebak pada syirik dan tidak dibenarkan dalam Islam.
"Karena itu, Muhammadiyah lebih concern pada bagaimana agama itu dipraktikkan dengan tindakan yang menampilkan perilaku, ucapan, langkah, dan perbuatan yang membawa kehidupan rahmatan lil 'alamin," ungkapnya.
Sementara, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengungkapkan, Muhammadiyah mengajak para ulama untuk menetapkan ketentuan dan kebijakan dalam persoalan agama dalam rangka mewujudkan nilai-nilai keislaman yang maju dan mencerahkan.
"Melalui munas ini diharapkan jadi ajang bagi Muhammadiyah dalam mencari solusi atas berbagai persoalan umat serta menghasilkan berbagai rumusan ibadah kontemporer untuk mencerahkan keagamaan bangsa saat ini," imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sujiwo Tejo Ungkap Alasan Logis Kenapa Habib Rizieq Dielukan Banyak Orang
-
Reuni 212 Batal Digelar, Pangdam Jaya: Kalau Dilanggar Saya Tindak Tegas
-
Pangdam Jaya: Reuni 212 Awal Desember Dipastikan Batal
-
Tengku: Jokowi Tak Instruksikan Bungkus FPI, yang Ngegas Itu Perintah Siapa
-
Habib Rizieq Dikabarkan Sakit Bergejala Covid-19, Bakal Tes Swab Mandiri
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
Terkini
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY
-
Cacing Hati Mengintai, Fapet UGM Kerahkan Mahasiswa Jaga Kualitas Daging Kurban di Jogja