Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 24 November 2020 | 08:54 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Antara/ist)

SuaraJogja.id - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,2 yang mengguncang Gunungkidul sempat membuat warga setempat berhamburan ke luar rumah takut terjadi sesuatu.

Salah satu warga di Kapanewon Wonosari, Tumiyem mengatakan di tengah ia tidur pulas, tiba-tiba terasa ayunan hingga menimbulkan getaran di tempat tidurnya. Ia lantas terbangun dan berusaha lari.

Gempa hanya dirasakan warga beberapa detik saja. Beruntung tidak ada kerusakan apapun karena pusat gempa berada di laut.

"Cukup kencang tapi cuma sebentar, kaget reflek lari. Untungnya cuma kecil. Kalau besar saya ndak tau ini tadi mau bagaimana jadinya soalnya jam segini pules-pulesnya orang tidur," kata Tum, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: Dua Siswa SD di Gunungkidul Tertular Covid-19 dari Gurunya di Sekolah

Sementara Ana warga Kalurahan Putat Kapanewonan Patuk mengaku merasakan adanya goncangan pada tempat tidurnya sewaktu tidur di samping anaknya. Ia tidak menyangka jika goncangan tersebut adalah gempa. Ana berpikir jika goncangan berasal dari gerakan anaknya yang menggeliat saat tidur di sampingnya.

Namun ia baru kaget dan berlari ketika ada beberapa barang jatuh dari atas lemari. Lampu emergency dan pigura piagam prestasi anaknya tiba-tiba terdengar jatuh berserakan di lantai. Ia berlari karena mengira jika benda-benda tersebut diterjang kucing.

"Saya lari keluar kamar tak kira kucing, sampai di luar kok ndak ada apa-apa. Saya buka media sosial eh pada update, ternyata beneran gempa," cerita dia.

Terpisah, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta, Agus Riyanto mengatakan gempa bumi terjadi sekitar 00:06 WIB dini hari tadi. Adapun titik lokasi ada pada koordinat 8.724 LS dan 110.58892 BT atau tepatnya berlokasi di tengah laut pada jarak 81 kilometer barat daya Gunungkidul. 

"Sumber gempa ada pada kedalaman 24 kilometer," ungkap Agus, Selasa pagi.

Baca Juga: Putus Cinta, Siswa SMK Di Gunungkidul Gantung Diri

Ia menjelaskan, apabila dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo Australia. Menurut Agus, guncangan yang terjadi dapat dirasakan hingga ke Kabupaten Bantul hingga Pacitan dan Trenggalek Jawa Timur. 

"Getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujar Agus.

Namun demikian, Agus menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Kami imbau masyarakat tetap tenang tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tandas Agus. 

Kontributor : Julianto

Load More