SuaraJogja.id - Bencana erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada 2010 lalu memberi pelajaran bagi sejumlah peternak di lereng Merapi. Di antaranya adalag mereka yang tinggal di Pedukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Setelah status kegunungapian Merapi naik dari Waspada menjadi Siaga sejak 5 November 2020 lalu, Pemkab Sleman mulai memutuskan untuk mengungsikan lansia dan ternak milik warga Kalitengah Lor beberapa hari kemudian.
Pasalnya, berdasarkan rekomendasi BPPTKG Yogyakarta, radius bahaya erupsi Merapi dalam kondisi Siaga adalah sejauh 5 kilometer, sehingga warga yang tinggal di area tersebut diminta untuk mengungsi, khususnya Kalitengah Lor (Glagaharjo), Kaliadem (Kepuharjo), dan Pelemsari (Umbulharjo).
Di antara orang-orang yang memiliki ternak itu, ada Pardiwiyono, yang ikut mengungsikan ternaknya ke lokasi kandang ternak komunal di Singlar.
Pardi merupakan satu dari para peternak terdampak Merapi yang mau langsung mengevakuasi ternak kesayangan ke kandang di dekat Barak Pengungsian Banjarsari, yang lebih populer dikenal sebagai "Barak Balai Kalurahan Glagaharjo".
Bukan tanpa alasan ia langsung sigap mengungsikan sapi-sapinya. Satu dasawarsa lalu menjadi pengalaman yang mengubah sudut pandangnya dalam mitigasi kebencanaan -- ketika seorang peternak harus pula menyelamatkan nyawa hewan-hewan yang telah dirawat sepenuh hati.
Tiga ekor sapi Pardi mati terpanggang awan panas saat erupsi terjadi 10 tahun lalu, tepat pada 26 Oktober 2010. Sapi-sapi itu mati karena tidak sempat dibawanya turun untuk diselamatkan.
"Sekarang mumpung masih sempat [dievakuasi], semoga tidak seperti dulu," harap Pardi, Selasa (24/11/2020).
Rasa syukur berselubung harapan yang sama juga ada dalam benak Suwondo.
Baca Juga: Ada Jejak Satwa Diduga Macan di Jalur Evakuasi Merapi, Ini Kata BTNGM
Lelaki yang merupakan Dukuh Kalitengah Lor itu mengungkapkan, kala erupsi Merapi 2010, banyak dari warga di dukuh setempat tidak sempat menyelamatkan ternak-ternak mereka hingga akhirnya ternak tersebut mati terkena awan panas.
Duka seperti yang dirasakan Pardiwiyono tadi tak kalah hebat dirasakan oleh Suwondo.
Saat Merapi 'punya gawe' 10 tahun lalu, Suwondo turut kehilangan 21 ekor sapi miliknya. Sapi miliknya hangus dilahap awan panas Gunung Merapi.
Ia mengenang, kala itu dirinya memang tidak sempat menyelamatkan ternak karena jarak letusan dengan lokasi ia mengandangkan ternaknya sangatlah dekat, sehingga ia dan keluarga hanya fokus untuk menyelamatkan diri.
"Punya saya dulu semua terbakar, 21 ekor. Pertama tidak ada rekomendasi dari dinas, kedua karena sudah terlalu dekat," katanya.
Pascakejadian tersebut, pemerintah memang telah memberikan ganti kepada warga yang ternaknya mati terpanggang. Satu ekor sapi dewasa diberikan ganti sebesar Rp8,5 juta.
Untuk saat ini, sebagian warga Kalitengah Lor sudah mengevakuasi ternak mereka untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak berulang. Begitu juga dirinya, ia telah menempatkan 17 sapinya ke Kandang Singlar.
"Masih ada warga yang tidak mau turunkan ternaknya karena merasa repot. Kami terus mendekati," ungkapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Ada Jejak Satwa Diduga Macan di Jalur Evakuasi Merapi, Ini Kata BTNGM
-
Warga Temukan Jejak Kaki Diduga Macan di Jalur Evakuasi Merapi
-
Kisah Musimin, Penyelamat Anggrek Merapi yang Terancam Akibat Erupsi
-
Tebing Sisa Erupsi 1954 Runtuh ke Dalam Kawah Merapi
-
Dinsos Sleman Pastikan Bantuan Sosial Tak Jadi Media Kampanye
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?