SuaraJogja.id - Penemuan jejak satwa yang diduga macan tutul di jalur evakuasi Merapi mendapat respons dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM).
Jejak satwa itu ditemukan pada Jumat (20/11/2020) lalu di jalur evakuasi Suruh-Singlar, Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 BTNGM Wiryawan mengakui adanya penemuan jejak satwa pada tersebut.
"Iya betul, ada info terkait hal tersebut. Saat ini masih dalam kajian kami. Kalau ujung jejak ada bekas kuku, biasanya bukan macan," ujar Wiryawan saat dikonfirmasi HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id -- pada Senin (23/11/2020).
Baca Juga: Guguran Material Merapi Meluncur ke Kali Lamat, Terdengar Sampai Kaliurang
Kendati begitu, Wiryawan belum bisa mengambil kesimpulan apakah jejak satwa itu merupakan tapak dari macan tutul atau bukan.
"Tapi kami belum bisa ambil kesimpulan. Informasi di masyarakat memang ada yang bilang lihat macan, tapi karena belum ada dokumentasi jadi kami belum bisa memastikan," ucap dia.
Ia mengungkapkan, BTNGM sedang berusaha untuk memasang peralatan berupa camera trap di sejumlah titik lintasan satwa.
Sampai saat ini sudah banyak satwa yang terdokumentasi.
Namun, belum ada dokumentasi visual macan tutul.
Baca Juga: Waspada Lahar Dingin Gunung Merapi, BPBD Kota Yogyakarta Siapkan Hal Ini
"Kami saat ini sedang memasang peralatan camera trap di titik-titik lintasan satwa di dam kawasan TNGM. Ada banyak satwa yang terdokumentasi, tetapi belum terlihat ada macan. Kami pasang di daerah Dukun, Srumbung, Kaliurang, dan Cangkringan di seputaran Kali Kuning. Total ada 20 camera traps. Itu juga termasuk sebagian di wilayah Magelang, Jawa Tengah," terangnya.
Pihaknya pun bakal mengumpulkan informasi dari warga untuk memastikan pemilik jejak tersebut.
"Kami deskripsikan sesuai ciri-ciri yang ada. Selain itu, kami juga mengumpulkan informasi dari warga sekitar. Kami juga berkoordinasi dengan BKSDA DIY, karena jejak itu berada di luar kawasan," terang Wiryawan.
"Kalau di dalam kawasan itu memang tugas kami, tapi kalau itu di luar kawasan kami juga berkoordinasi dengan BKSDA DIY," imbuhnya.
Wiryawan juga tak bisa memastikan apakah fenomena jejak satwa dtersebut ada sangkut pautnya dengan aktivitas Gunung Merapi.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya. Ada kalanya saat merapi tidak siaga seperti sekarang ini, satwa liar juga kadang turun gunung. Kami masih melakukan penelitian terkait dengan penemuan jejak satwa tersebut," jelas dia.
Berita Terkait
-
Guguran Material Merapi Meluncur ke Kali Lamat, Terdengar Sampai Kaliurang
-
Waspada Lahar Dingin Gunung Merapi, BPBD Kota Yogyakarta Siapkan Hal Ini
-
Gunung Merapi Siaga, Wisata Jeep Lereng Merapi Sepi dan Cari Jalur Lain
-
Belajar dari Erupsi Merapi 2010, BPBD Sleman Fokus ke Penerimaan Pengungsi
-
Berkali-kali Gempa Guguran, Gunung Merapi Keluarkan Gemuruh Keras
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
- Tristan Gooijer: Aku Siap Jalani Proses!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
Terkini
-
Tisu Basah Berisi Sabu, Polda DIY Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Negara di Bandara YIA
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja