SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mengantisipasi munculnya lahar dingin Gunung Merapi. Dampak tersebut berpotensi terjadi, mengingat saat ini aktivitas Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta Iswari Mahendrarko mengatakan bahwa antisipasi lahar dingin dari Gunung Merapi terus dilakukan. Salah satunya dengan menambah beberapa sarana dan prasarana yang pada peristiwa tahun 2010 belum ada.
Antisipasi itu dilakukan dengan dibangunnya talut sungai di sepanjang bantaran sungai yang memang dianggap rawan. Selain itu, pemasangan CCTV dan EWS di sungai-sungai tersebut juga sudah dilakukan.
Tidak hanya berhenti di situ saja, BPBD Kota Yogyakarta juga melakukan sosialisasi serta simulasi cara penanganan bencana banjir kepada masyarakat bantaran sungai. Dikatakan Iswari, semua itu dilakukan agar masyarakat lebih siap dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Lihat Merapi Pakai Helikopter Pelajari Potensi Erupsi dan Dampaknya
"Ini juga sebagai bentuk evaluasi dari penanganan peristiwa lahar hujan sebelumnya. Sebab waktu erupsi Merapi yang berdampak bencana banjir lahar hujan tahun 2010 silam beberapa hal tadi belum dipersiapkan," kata Iswari saat dikonfirmasi awak media, Minggu (22/11/2020).
Iswari mengatakan bahwa ada beberapa wilayah sungai di Kota Yogyakarta yang berpotensi menerima aliran lahar dingin tersebut. Beberapa di antaranya adalah Sungai Winongo, Code, dan Gajahwong, yang semua itu berhulu di lereng Merapi.
"Untuk ancaman terbesar ada di Sungai Code," ucapnya.
Hal itu membuat titik-titik yang rawan terdampak lahar hujan tersebut juga berada di wilayah sepanjang bantaran Sungai Code, mulai dari Kecamatan Tegalrejo, Jetis, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Gondomanan, Mergangsan, dan Umbulharjo.
Sementara, Lurah Keparakan Rina Budi Prastiwi mengakui bahwa memang wilayahnya menjadi daerah rawan dan langganan terdampak lahar hujan. Dikatakan Rina, bagian timur Kalurahan Keprakan berbatasan langsung dengan Sungai Code yang membuatnya harus mengantisipasi lebih baik.
Baca Juga: Pos Pantau Gunung Merapi Balerante: Kemarin Pagi Terdengar Gemuruh
“Sosialisasi kepada masyarakat terus kita lakukan secara berkala. Itu juga sekaligus menjadi pembelajaran bersama tentang mitigasi bencana lahar hujan. Mengingat adanya potensi dari aktivitas Merapi dan curah hujan yang makin meningkat," ujar Rina.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Lihat Merapi Pakai Helikopter Pelajari Potensi Erupsi dan Dampaknya
-
Pos Pantau Gunung Merapi Balerante: Kemarin Pagi Terdengar Gemuruh
-
Pengamatan Pos Pantau Desa Balerante: Aktivitas Gunung Merapi Mulai Dinamis
-
Gunung Merapi Siaga, Wisata Jeep Lereng Merapi Sepi dan Cari Jalur Lain
-
Belajar dari Erupsi Merapi 2010, BPBD Sleman Fokus ke Penerimaan Pengungsi
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen