SuaraJogja.id - Setelah sempat ditutup selama tiga hari untuk perbaikan, jalur underpass kentungan nyatanya masih menyisakan permasalahan.
Seperti dilansir dari grup facebook, info cegatan jogja, sejumlah netizen mengeluhkan kondisi perlintasan di underpass kentungan yang kurang ramah untuk dilewati kendaraan. Salah satunya seperti diungkapkan Faisal.
"Saya driver ambulan seminggu sekali rutin bawa pasien kontrol patah tulang dari Wonosari ke RSA UGM, otomatis lewat kentungan tadinya lewat bahwa biar cepet tapi sekarang lewat atas terus, pernah lewat bawah pasiennya trus menjerit lah tiba-tiba dapet jeglongan," tulisnya.
Pengguna jalan lainnya Tanto juga mengeluhkan hal yang tak jauh berbeda. Ia menyebut meski sudah ada perbaikan toh nyatanya tak menyelesaikan masalah yang ada di underpass tersebut.
Baca Juga: Dibacok Gerombolan Remaja di Underpass Kentungan, Galih Ungkap Kronologinya
"Beberapa hari yang lalu ditutup guna perbaikan sambungan...kemaren dan hari ini 25 November 2020 saya lewat ternyata sisi utara yang sering diperbincangkan tetap saja masih tidak nyaman..nah malah tambah sisi utara bagian timur yang dulu gpp malah diubah jadi makin jeglong. Bukan tentang sambat atau nek wegah yo lewat nduwur..tapi ini fasilitas publik yang dibiayai uang rakyat ya harus aman dan nyaman. Saya pikir tukang engsinyurnya kan yo mesti yang terbaik, kontraktornya juga yang kawakan, heloo pak bu..(Sebuah peristiwa siang ini hp mbak e kuwi sampai melompat jatuh tapi mungkin salah menaruh juga pas lewat gronjalan njepat) mumpung belum ganti tahun pak bu..evaluasi ulang ben ideal dilewati semua pengendara," pintanya.
Sebelumnya, jalur di underpass Kentungan sempat ditutup selama tiga hari mulai selasa 17 hingga 19 November 2020. Penutupan tersebut dilakukan Satker Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Kementrian PUPR dengan Dinas Perhubungan Sleman salah satunya untuk melakukan pemeliharaan grill atau saluran air di underpass.
"Kita perlu tahu selisih antara grill yang berada di dalam underpass dengan aspal jalan tidak terlalu tinggi saat hujan turun," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN Kementerian PUPR Julian Situmorang, Senin (16/11/2020) lalu.
Menurut Julian, kendaraan yang melintas di underpass Kentungan sekitar 2.000 per harinya.
Karenanya, pemeliharaan saluran air harus berpatokan dari hasil kajian tersebut.
Baca Juga: Sempat 2 Hari di RS, Korban Pembacokan di Underpass Kentungan Rawat Jalan
Diharapkan, pemeliharaan bisa berjalan tepat waktu selama tiga hari. Namun jika hujan turun di kawasan tersebut, maka dimungkinkan bisa saja mundur.
"Kalau umur grill kami tidak berpatokan itu. Ya harapannya bisa lebih aman dan tahan lama," ungkapnya.
Julian menambahkan, dengan adanya pekerjaan di sisi utara underpass, maka arus lalu lintas dari arah barat dipindah ke jalur lambat perempatan Kentungan.
Pihak kepolisian akan membantu pengaturan arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
"Ini skema yang akan diterapkan. Dishub dan kepolisian turut membantu [penataan lalulintas]," jelasnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
TPST Piyungan Overload, Menteri LHK Desak DIY Olah Sampah Sisa Makanan Jadi Cuan
-
Waspada Penjual Minyak Goreng Keliling, Pedagang di Bantul Rugi Jutaan Rupiah
-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Ketika Hujan Tiba Muncul Perasaan Sedih hingga Galau
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang
-
Kecewa Masih Lihat Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, Menteri Lingkungan Hidup Bakal Panggil Pemkot Jogja