Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 27 November 2020 | 13:15 WIB
Sejumlah korban yang mengaku ditipu teman kampusnya lewat investasi bodong berkedok arisan melapor ke Mapolres Sleman, Selasa (10/11/2020). - (SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

Selain tak mendapat balasan pesan, Ria juga tak mengetahui keberadaan E saat ini. Apalagi kuliah di masa pandemi COVID-19 berlangsung secara daring, sehingga tak ada kemungkinan pula Ria bertemu E di kampus.

Ria juga menduga, ada sejumlah sahabat E yang menyembunyikan informasi keberadaan E.

Bukan tanpa alasan ia menduga seperti itu. Pasalnya, Ria mendapatkan cerita dari Risti, salah satu korban yang senasib dengannya.

"Risti sudah mencari ke kos [E] dan mendapat kabar langsung dari ibu kos E. Ibu kos melihat sendiri E pindah kos dan yang membantu itu adalah teman-teman E, 2 orang ini, tapi pas mereka ditanya, jawabnya enggak tahu," kata dia.

Baca Juga: Ditipu Investasi Lahan Parkir Senilai Rp 2 Miliar, WNA Yaman Lapor Polisi

Kini Ria berharap E bisa bertemu dengan dirinya dan korban-korban lain dan membuat perjanjian di atas materai. Di dalamnya tertulis, solusi yang ditawarkan E atas masalah ini.

"Setidaknya ada tatap muka," kata dia.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah menyatakan, kasus dugaan penipuan itu masih terus didalami oleh pihak Polres Sleman.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah mahasiswa sebuah universitas swasta di Yogyakarta mengaku ditipu oleh teman kuliahnya. Penipuan dilakukan dengan modus invetasi penggandaan uang berkedok arisan.

Kasus itu mulai diketahui khalayak, kala empat orang korban melapor ke Mapolres Sleman, Selasa (10/11/2020) silam. Beberapa di antara korban bahkan merupakan teman sekelas pelaku dalam sejumlah mata kuliah.

Baca Juga: Viral, Wanita Ngaku Dicopet di KRL Minta Ongkos Padahal Modus Penipuan

Kontributor : Uli Febriarni

Load More