"Ini karena dulu semangat punk salah satunya anti copyright. Terus aku juga tumbuh dengan literatur bajakan. Di samping karena sulit akses dan ketidaktahuan juga waktu itu," tuturnya.
Namun semakin ke sini Tomi, semakin sadar bahwa ia melihat banyak pembajak itu justru datang dari industri besar. Industri yang berada lebih di atas atau malah lebih kaya dari penerbit aslinya.
Hal itu membuatnya prihatin karena memang masih ada penerbit yang bahkan setengah mati untuk menghidupi penerbitannya.
"Maka dulu sempet tulisan tentang bajak bijak. Saat itu ada respon yang bilang kalau aku bisa ngomong gitu karena belum penah dibajak. Eh akhirnya tiba waktunya juga buku sendiri dibajak. Ternyata setelah ditelusuri yang bajak adalah akun kecil bukan industri besar," sebutnya.
Baca Juga: Cari Tahu Manfaat Tanaman Obat, Yuk Kunjungi Perpustakaan Herbal
Menurutnya situasi akan berbeda jika ia tidak mengenal kultur punk sejak awal. Namun dengan kondisi yang sudah ada saat ini disikapi Tomi sebagai sebuah landasan untuk terus berpijak dan berkembang di masa mendatang.
"Kalau tidak kena kultur punk mungkin sudah tegas anti pembajakan tapi balik lagi ada punk tadi jadi gini," pungkasnya sambil terkekeh.
Berita Terkait
-
Dari Perpustakaan Keliling ke Gerakan Literasi: Perjalanan Busa Pustaka Nyalakan Harapan Lewat Buku
-
Makeup Pengantin Perempuan Penuh Tato, Hasilnya Kayak Beda Orang
-
Bikin Hati Adem, Ini 3 Novel Jepang Berlatar Toko Buku dan Perpustakaan
-
Sukatani Akui Diintimidasi Polisi, Koalisi Masyarakat Sipil: Ini Tindak Pidana
-
Menyoal Ruang Literasi di Bandung: Antara Kafe dan Perpustakaan
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
Terkini
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara
-
Diminta Tunjukkan Ijazah Asli, Dekan Fakultas Kehutanan UGM: Ada di Pak Jokowi
-
Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan
-
Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
-
UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan