Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 03 Desember 2020 | 07:43 WIB
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)

Setelah 3-7 hari sejak gejala pertama kali muncul, tubuh akan terasa membaik. Demam pun akan turun sendiri dengan suhu tubuh menjadi di bawah 38 derajat celsius.

Akan tetapi, masa ini justru merupakan fase kritis DBD yang bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, yakni perdarahan. Jika tidak segera tertangani, risiko terbesar adalah kematian.

Baning mengatakan, sebagai upaya mengantisipasi peristiwa kematian DBD, pihaknya akan menggelar update knowledge atau pelatihan tambahan tentang penanganan cepat DBD kepada petugas medis di seluruh puskesmas di Kulon Progo.

Selain itu, akan digencarkan pula gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (Gertak PSN), yang meliputi mengubur atau mendaur ulang sampah, menutup seluruh tempat penampungan air, dan rajin menguras dan membersihkan bak mandi setiap satu minggu sekali. Gerakan ini menyasar seluruh masyarakat di Kulon Progo, khususnya wilayah rawan penyebaran DBD -- Kapanewon Wates, Pengasih, Nanggulan, dan Panjatan.

Baca Juga: Karena Takut, Sebagian Warga Kulon Progo Nggak Mau Diperiksa Satgas Covid

"Di sana rawan karena nyamuk DBD hanya akan hidup di ketinggian kurang dari 500 meter. Kalau lebih dari itu harusnya nyamuk tidak bisa hidup, tetapi belakangan di perbukitan juga ditemukan kasus ini. Kami menduga hal ini terjadi karena pemanasan global, jadi suhu di pegunungan makin hangat dan nyamuk DBD bisa beradaptasi di sana," ujar Baning.

Load More