SuaraJogja.id - Pendiri Partai Ummat, Amien Rais kembali memberikan komentar mengenai kekalahan Donald Trump dalam pesta demokrasi pemilihan presiden di Amerika tahun 2020. Amien menyebutkan bahwa Trump adalah contoh buruk bagi seorang pemimpin. Dimana tindakan-tindakan Trump tidak patut untuk ditiru oleh kepala negara-negara lainnya, terutama di Indonesia.
Usai kekalahan Trump, Amien mengatakan jika presiden berkulit putih itu akan menghadapi berbagai masalah yang mungkin tidak akan sanggup dihadapinya. Di antaranya, Trump dianggap sebagai pemimpin yang melakukan obstruction of law, atau bahkan disebut Amien sebagai destruction of law.
"Bukan sekedar menghalangi penegakan hukum, tapi malah menghancurkan penegakan hukum," terang Amien.
Trump dinilai campur tangan dengan urusan-urusan eksklusif yang dilakukan oleh lembaga hukum disana. Menurut Amien, Indonesia memiliki kesamaan. Dimana terkadang penegak hukum takut terhadap pihak eksekutif. Amien menyebutkan jika tindakan itu sebagai sesuatu yang buruk dan tidak patut ditiru dari Trump.
Baca Juga: Amien Rais Ungkap Cukong yang Biayai Partai Ummat, Dia Juga Biayai Jokowi
Selanjutnya, Trump sendiri sempat mengaku sebagai orang kaya dalam beberapa kesempatan. Namun, yang belakangan ini terkuak, bahwa sebenarnya Trump adalah seorang pengusaha yang bangkrut. Dalam laporan pajaknya, jumlah yang dibayarkan Trump hanya berjarak sedikit dari penjahit yang ada di Chicago maupun New York.
Trump disebut melakukan tindakan untuk menghindari pajak, dimana hal itu dinilai sangat memalukan. Kedepannya, hal tersebut akan menjadi masalah hukum yang akan segera dihadapi oleh presiden setelah Barrack Obama tersebut. Mengaku demokratis, namun selama kepemimpinannya, Trump justru menjunjung nilai rasisme dan anti imigran.
"Bahkan yang lebih gawat lagi, untuk menghalangi masuknya orang Meksiko ke Amerika, dia membuat Trump Wall," terang Amien.
Tembok penghalang itu rencananya akan dibangun sepanjang 2000 mil dengan biaya kurang lebih USD 180 Miliar. Saat ini, proyek itu mangkrak sepanjang 600 mil. Hal tersebut mengingatkan Amien dengan rencana ibukota baru yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Ia khawatir jika proyek tersebut kedepannya akan mengkrak juga.
Selanjutnya, Trump juga dianggap sebagai pemimpin yang mengidap sindrom penipu patologis. Yakni, seseorang yang merasakan badannya tidak nyaman jika tidak berbohong. Dimana kebohongan-kebohongan yang dilakukan Trump bersifat fundamental. Kebohongan yang menghancurkan kepentingan rakyat.
Baca Juga: Cukong Partai Barunya Amien Rais Mencukongi Jokowi dan Obama Juga
ikuti kuliah politik Amien Rais DISINI
Berita Terkait
-
Amien Rais Desak Jokowi Segera Seret Pihak yang Ragu Ijazahnya ke Pengadilan: Biar Top Markotop!
-
Imbangi Neraca Dagang Demi Negosiasi, RI Tingkatkan Impor LPG dari AS hingga 85 Persen
-
Joe Biden Kembali Bicara: Sindiran Tajam dan Peringatan untuk Pemerintahan Trump
-
Robotaxi Elon Musk: Impian Futuristik yang Tersandung Politik Donald Trump
-
Badai PHK Mengintai: 1,2 Juta Pekerja RI di Ujung Tanduk Perang Tarif AS-China!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan