SuaraJogja.id - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenurrohman mengapresiasi kinerja KPK yang telah berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat di Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Zen mengatakan masyarakat tetap harus menunggu informasi lebih jauh dari KPK. Namun ia mengatakan, sejak awal bansos menjadi area yang sangat rawan diseleweng. Setidaknya, ada dua cara yang biasa dilakukan pihak-pihak tak bertanggungjawab dalam penyelewengan bansos.
"Dikorupsi oleh para pejabat baik korupsi anggaran maupun suap-menyuap di tingkat penyedia barang dan jasa; korupsi di tingkat bawah atau korupsi kecil-kecilan oleh penyalurnya; atau tidak sepenuhnya disalurkan [kepada penerima]," kata Zen, kala dihubungi pada Sabtu (5/12/2020).
Sejak awal pandemi COVID-19, Pukat UGM sudah memberi catatan, lanjutnya. Tujuannya, agar bansos jangan sampai dikorupsi. Karena tindakan itu sangat memberi dampak terhadap masyarakat, khususnya yang terdampak pandemi dan memerlukan bantuan.
Baca Juga: Mensos Juliari Ungkap Pejabat yang Terjaring OTT KPK Eselon III Kemensos
Ia menambahkan, bansos kerap menjadi objek permainan politik, apalagi dalam konteks pilkada. Bansos sering menjadi alat-alat untuk kepentingan politik praktis, bagi pihak-pihak yang berkuasa untuk mendapat dukungan dari calon pemilih.
"Jadi seakan-akan pemberian bansos itu kebaikan dari penguasa saat itu. Nah adanya OTT ini, menunjukkan korupsi itu masih banyak," tutur Zen.
Zen memandang, korupsi tidak bisa diatasi hanya dengan pencegahan saja, tetapi perlu disertai dengan penindakan. Keduanya harus seimbang. Dan bagaimanapun, Pukat UGM mengapresiasi upaya OTT yang dilakukan KPK, di tengah minimnya kewenangan penindakan yang dimiliki oleh KPK.
"Mereka tetap berkinerja baik, dalam artian punya semangat untuk tetap melakukan upaya-upaya penindakan. Saya menganggap inilah mentalitas pegawai KPK, yang selalu penuh semangat dalam jalankan tugas, masih punya daya juga. Itu terbukti ya dengan adanya OTT-OTT yang dilakukan, termasuk OTT terakhir sekelas kementerian," kata dia.
Ia memaparkan, pada 2018 tercatat KPK bisa menindak 30 kasus, 2019 bisa menindak 21 kasus. Sehingga di waktu bersamaan, bukan hanya mengapresiasi pegawai-pegawai KPK yang masih punya semangat juang di tengah keterbatasan kewenangan KPK, Zen juga mengritisi KPK dari sisi kelembagaan. Pencapaian KPK tetap jauh lebih rendah, ketimbang sebelum terjadi revisi UU KPK, kata dia.
Baca Juga: Anak Buahnya Terjaring OTT KPK, Ini Kata Mensos Juliari
"Dibuktikan dengan menurunnya angka jumlah OTT, [tahun] 2020 sudah mau habis tapi OTT baru 6. Jadi, saya tetap menganggap kinerja KPK di bidang penindakan tetap jauh menurun," ucapnya.
Berita Terkait
-
Bansos PKH & BPNT Tahap 2 2025: Jadwal Cair, Nominal, dan Cara Cek Penerima
-
Tanpa Tes Akademik, Kemensos Mulai Seleksi 8 Ribu Calon Siswa Sekolah Rakyat
-
Apa Risiko Vasektomi? Dibantah KDM Jadi Syarat Bansos di Jawa Barat: Kami Dorong KB!
-
Pro Kontra Kebijakan Dedi Mulyadi: Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos
-
Dedi Mulyadi Jadikan Vasektomi Syarat Bansos, Komisi XIII DPR: Jelas Melanggar HAM!
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Perjalanan PSIS: Pekan I Keok hingga Jadi Tim Pertama Terdegradasi
-
7 Gol di Laga Barcelona vs Real Madrid: Ini 7 Fakta Derby El Clasico Jilid 4
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
-
Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
Terkini
-
Modal Jempol, Ini Link dan Trik Jitu Kumpulkan Saldo DANA Kaget Setiap Hari
-
Pelajar Asal Magelang Tewas Dibacok di Bantul, Luka Parah Tembus Paru-Paru
-
Juli 2025 Sekolah Rakyat Tamansiswa Harus Jalan: Mungkinkah? Wamen Turun Tangan, Pemkot Siapkan Ini
-
Wisuda SMA/SMP Jadi Polemik? DIY Ganti dengan Acara Perpisahan yang Lebih Bermakna
-
Wamen PU: Tamansiswa Butuh Renovasi Besar Sebelum Jadi Sekolah Rakyat