SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sedikitnya telah menjaring ribuan warga yang tak mematuhi protokol kesehatan terutama pada penggunaan masker.
Kepala Satpol PP Bantul Yulius Suharta menjelaskan, jumlah tersebut tercatat saat Peraturan Bupati tentang perubahan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 79 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Protokol Kesehatan Pencegahan Corona Virus Disease 2019 dikeluarkan pada September 2020 lalu.
"Hingga kini mencapai 1.300 orang yang terjaring selama operasi yustisi yang kami lakukan bersama tim gabungan," terang Yulius, dihubungi wartawan, Jumat (11/12/2020).
Ia menjelaskan, operasi pendisiplinan yang dilakukan bersama TNI-Polri dan instansi terkait menyasar ke titik lokasi yang banyak dikunjungi orang. Selain itu, beberapa akses jalan masyarakat juga disasar agar untuk merazia warga yang melanggar peraturan tersebut.
"Sejumlah tempat kami sasar, karena masih banyak warga yang perlu diingatkan pentingnya protokol kesehatan ini. Kita harapkan dengan kondisi saat ini, masyarakat menjadi lebih memahami akan situasi pandemi covid-19 yang memang perlu perhatian dari semua pihak," ujar dia.
Ia menambahkan bahwa rata-rata pelanggar atau warga yang tak menerapkan prokes adalah laki-laki.
"Kebanyakan pelanggar ini laki-laki dengan usia remaja. Memang beberapa ada pelanggar dari usia dewasa tapi tak sebanyak usia remaja," ungkap dia.
Meski berada di penghujung tahun 2020, operasi yustisi yang dilakukan satpol PP bersama TNI-Polri masih berjalan. Pada Jumat (11/12/2020), tim gabungan melakukan razia masker di ruas jalan Pasar Seni Gabusan, Bantul.
Hasilnya, masih banyak warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sehingga diberikan sanksi sosial.
Baca Juga: Takut Terinfeksi, Tasya Kamila Akui Konsisten Patuhi Protokol Kesehatan
"Sanksi sosialnya, menyapu dan push-up. Meskipun push-up ini tidak utama," kata koordinator lapangan pelaksanaan operasi prokes Wahadi, ditemui di lokasi.
Selain diminta menyapu dan push-up, pelanggar juga diminta mengucapkan butir-butir Pancasila. Menurut Wahadi, semua sanksi itu diberikan untuk menumbuhkan kesadaran bagi warga soal pentingnya protokol kesehatan di masa pandemi.
Pada mulanya, kata dia, mematuhi prokes mungkin akan terpaksa. Namun lama-kelamaan pihaknya berharap warga akan terbiasa.
"Ini shock-terapi. Awalnya akan terpaksa, tetapi lama-lama mereka bisa terbiasa," ujar dia.
Menurut Wahadi, dalam operasi gabungan tersebut, jajarannya fokus pada pelanggaran pemakaian masker. Pengendara yang melintas di area pasar Seni Gabusan dan kedapatan tidak memakai masker ataupun memakai masker tetapi tidak digunakan dengan benar akan langsung dihentikan.
Bagi pemakai masker tidak benar akan diberi teguran. Sementara, bagi warga yang tidak memakai masker akan didata dan diberi sanksi.
Berita Terkait
-
Takut Terinfeksi, Tasya Kamila Akui Konsisten Patuhi Protokol Kesehatan
-
Kepatuhan Prokes Pilkada Capai 96 Persen, Doni: Pilkada Belum Berakhir
-
Menuju Eliminasi TBC 2030, Kemenkes : Semua Bergerak Sembuhkan Penderita
-
Jaga Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Tambah 3.000 Relawan
-
Pilkada Medan, JPPR Temukan Sejumlah TPS Langgar Prokes saat Pencoblosan
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Kala Chef Michelin Star Berkelana di Tengah Pasar Beringharjo Yogyakarta
-
66 Dapur Gizi di Sleman Ilegal? Fakta Mencengangkan di Balik Program Makan Bergizi Gratis
-
SPPG Margomulyo Seyegan Sleman Pastikan Ahli Gizi Lulusan UGM, Awasi Dapur Makan Bergizi Gratis
-
WASPADA! Jangan Salah Klik, Ini 3 Link DANA Kaget Resmi Saldo Rp169 Ribu yang Aman
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen