SuaraJogja.id - Burung kuntul terlihat mulai berdatangan untuk membuat sarang di pepohonan wilayah Jalan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Hal ini sudah dianggap wajar oleh warga sekitar sebab hampir setiap musim penghujan tiba burung kuntul atau bangau ini selalu datang.
Ketua Desa Wisata Ketingan Haryono memperkirakan burung-burung kuntul ini sudah bermigrasi sejak 2 November kemarin. Namun memang seiring berjalannya waktu jumlah yang datang pun terus bertambah.
"Kalau dari penelitian UGM itu waktu kapan itu jumlahnya sudah lebih dari 10 ribu," ujar Haryono kepada awak media, Minggu (13/12/2020).
Lebih lanjut dijelaskan Haryono, bahwa ada tiga jenis burung kuntul yang membuat sarang untuk bertelur di pohon-pohon warga tersebut. Pertama ada yang memiliki corak putih polos dengan ukuran yang lebih besar.
Baca Juga: Sleman: Tak Disiplin Isolasi Mandiri, 1 Pasien COVID-19 Bisa Tulari 5 Orang
Selanjutnya ada burung kuntul yang di leher dan punggungnya memiliki warna kuning dibalut dengan bulu panjang dibagian punggungnya. Selain itu ada juga yang bercorak coklat dan berpunggung abu-abu gelap atau sering disebut oleh warga sebagai burung kuntul jenis blekok.
"Persamaan dari ketiga jenis burung tadi ada dibentuk leher yang membentuk seperti huruf S. Kalau di sini burung kuntul paling sedikit itu yang warna putih polos tadi, sekitar 20 ekor saja. Kebanyakan yang berleher dan berpunggung kuning," sebutnya.
Haryono mengatakan bahwa burung kuntul memerlukan setidaknya tiga bulan dari membuat sarang hingga telur-telurnya menetas dan bisa terbang. Untuk itu burung-burung kuntul akan tetap tinggal di pohon tersebut selama musim penghujan.
"Ya ini sebenarnya hewan liar untuk mencari makan pun bisa sampai ke wilayah Kulon Progo dan Bantul. Bahkan bisa lebih jauh lagi, pokoknya yang lahan pertaniannya masih cukup banyak," ucapnya.
Disebutkan Haryono, bahwa hingga sekarang keberadaan burung kuntul semakin berkurang. Hal itu disebabkan oleh berkurangnya pepohonan untuk membuat sarang di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kebakaran Hotel di Sleman, Hujan Bantu Pemadaman Api
Pohon-pohon yang biasanya digunakan untuk burung pemakan ikan dan serangga kata Haryono, tergantikan oleh rumah-rumah warga. Diperkirakan 50 persen pohon di area tersebut sudah berkurang.
"Sekitar dua tahun belakangan ini banyak yang pindah ke wilayah Dusun Cebongan yang juga ada pepohonannya," ungkapnya.
Haryono menjelaskan bahwa konon, burung-burung kuntul itu sudah berdatangan sejak 1997 silam. Tepatnya setelah peresmian jalan kampung atau sekarang yang digunakam sebagao Desa Wisata Ketingan.
"Setelah penandatanganan prasasti pembangunan jalan oleh Sultan Hamengku Buwono X, burung-burung itu mulai berdatangan. Tapi hingga kini burung itu dilindungi dan tetap dilestarikan untuk keseimbangan alam,” tandasnya.
Sementara itu seorang warga Dusun Ketingan Yanto (74) mengaku tidak mengetahui darimana burung-burung kuntul itu datang. Namun yang pasti saat musim penghujan tiba burung-burung itu membuat sarang di pepohonan warga.
"Iya mas, tiap musim penghujan datang langsung ke pepohonan. Sesekali juga turun ke halaman rumah," ujar Yanto.
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika