SuaraJogja.id - Kegiatan seni dan budaya di Desa Wisata dan Budaya Grogol, yang berada di Dusun Grogol, Desa Margodadi, Seyegan, Sleman mengalami mati suri. Hal itu sebabkan nihilnya kegiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya selama awal pandemi Covid-19 lalu hingga saat ini.
Hal itu diakui salah satu seniman sekaligus dalang di Desa Wisata dan Budaya Grogol, Sugati (70) kepada awak media, pada Minggu (13/12/2020). Disebutkan Sugati, pandemi Covid-19 benar-benar melumpuhkan kegiatan berkesenian warga setempat.
"Selama pandemi berlangsung, sejak awal semua kesenian di sini diam tidak ada aktivitas. Sampai sekarang belum ada kegiatan lagi mas," kata Sugati.
Sugati menuturkan hal itu sebagai bentuk patuh dan taat kepada aturan yang telah ditetapkan pemerintah salah satunya agar tidak membuat kerumunan. Berangkat dari situ, kesepakatan juga muncul oleh warga sekitar yang sejutu menghentikan kegiatan seni budaya sementara waktu.
Padahal jika kondisi normal, kegiatan di desa tersebut penuh dengan agenda kesenian dari warganya sendiri. Pasalnya memang wilayah ini mempunyai berbagai potensi seni dan budaya.
Dijelaskan Sugati, penyebutan Desa Grogol yang tidak hanya sebagai desa wisata namun juga desa budaya itu bukan tanpa alasan. Hal itu terlihat dari berbagai seni budaya yang dimiliki mulai dari wayang kulit, ketoprak, wayang orang, jathilan, karawitan, keroncong, hingga tari-tarian tradisional.
"Ya kalau tidak ada pandemi Covid-19 di kampung sini banyak muda-mudi hingga bapak ibu yang berkesenian, misalnya saja karawitan yang rutin tiap satu minggu bisa sampai empat kali atau tari yang seminggu dua kali selalu ada pertunjukan juga," ungkapnya.
Hal itu sekarang tidak bisa lagi dinikmati untuk sementara waktu. Jangankan agenda pertunjukan, sekadar latihan pun disekapati untuk tidak dilaksanakan.
"Warga memang sudah sepakat untuk tidak ada latihan, ya sampai sekarang tidak ada. Sebetulnya sudah kangen tapi ya tetep mengikuti aturan itu tadi," ucapnya.
Baca Juga: Sleman: Tak Disiplin Isolasi Mandiri, 1 Pasien COVID-19 Bisa Tulari 5 Orang
Sugati menuturkan sebagian besar warga lokal di sini menggeluti bidang seni dalam kesehariannya. Namun dengan kondisi yang semacam ini warga mengalihkan kegiatannya dengan bertani atau yang lainnya.
Sementara itu di usianya yang sudah tak lagi muda, Sugati lebih milih untuk merawat wayang-wayang kuno peninggalan kakak buyut hingga ayahnya. Bahkan untuk menghidupkan suasana rumah yang sekaligus menjadi sanggar itu, ia tidak jarang memainkan gamelan atau wayang itu sendirian.
"Tiga anak saya masih tinggal di sini. Ibunya sudah meninggal, baru 7 bulan lalu sekitar awal pandemi Covid-19 tapi bukan karena Covid-19 hanya sakit. Sekarang dua anak saya yang laki-laki jadi guru kesenian dan anak perempuan jadi penyanyi kadang ngisi acara sampai ke Magelang," tuturnya.
Selain itu Sugati juga mengisi kegiatan selama pandemi Covid-19 ini dengan membuat wayang. Hal itu, kata Sugati akan dimaknai sebagai barang peninggalannya kepada anak-anaknya besok.
"Dari simbah sampai ayah juga dulu gitu selalu ada peninggalan sejarah ya wayang itu," jelasnya.
Sugati mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah ada beberapa rekannya yang menawarkan untuk mencoba pertunjukan secara daring. Namun mempertimbangkan usia dan kekuatan fisiknya, ia mengaku masih takut untuk keluar rumah hingga mengadakan kegiatan seni lagi.
Berita Terkait
-
Sleman: Tak Disiplin Isolasi Mandiri, 1 Pasien COVID-19 Bisa Tulari 5 Orang
-
Kebakaran Hotel di Sleman, Hujan Bantu Pemadaman Api
-
TC di Sleman, Bima Sakti: Tak Ada Uji Coba untuk Timnas Indonesa U-16
-
Ada Potensi Luncuran Awan Panas Merapi ke Barat, BPBD Sleman Siapkan Ini
-
Timnas Indonesia U-16 Dipastikan Tanpa Laga Uji Coba dalam TC di Sleman
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta
-
Kenangan Masa Muda yang Tak Terlupakan: Adik PB XIII Ungkap Kebiasaan Unik Sang Raja
-
Masyarakat Antusias, Adik Paku Buwono XIII Sampaikan Terima Kasih Mendalam: Penghormatan Terakhir Sang Raja
-
Proyek PSEL DIY Dikritik, Akademisi Ingatkan Jangan Jadikan Proyek untuk Pelarian Darurat Sampah