SuaraJogja.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Sleman 2020 pada Senin (14/12/2020). Rapat pleno tersebut dihadiri jajaran KPU Sleman, Bawaslu Sleman, saksi dari masing-masing paslon, dan jajaran PPK setiap kecamatan di Sleman.
Salah satu saksi dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut 01 sempat tidak hadir dalam rapat pleno yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut. Kendati begitu, rapat pleno tetap bisa dilaksanakan dan dianggap sah.
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Sutoto Jatmiko mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. Pasalnya, sesuai dengan PKPU nomor 19 tahun 2020 pasal 20 ayat 5, jika ada saksi atau bawaslu yang tidak hadir, rapat pleno tetap bisa dilakukan dan dianggap sah.
"Dalam hal ini rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU Sleman sudah sesuai aturan dan sah meskipun tidak dihadiri oleh saksi salah satu paslon. Sebab, itu memang bukan hal yang wajib," kata Sutoto.
Baca Juga: Sambangi Gresik, Ketua KPU Sidak Sirekap yang Sempat Eror
Namun tidak lama berselang, saksi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut 01 akhirnya datang untuk mengikuti rapat pleno tersebut. Alhasil, semua saksi dari tiga paslon bupati dan wakil bupati Sleman dinyatakan mengikuti rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara.
Sementara itu, sempat ditemui kendala terkait dengan website Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), yang tidak bisa diakses. Hal itu membuat rekapitulasi yang sah dilanjutkan dengan menggunakan program aplikasi lembar kerja Excel.
"Iya tadi web sirekap dan tidak bisa diakses, sehingga menggunakan Excel dan manual saja Mungkin server down, kita hanya tahu tidak bisa diakses," ucapnya.
Disebutkan Sutoto bahwa memang sejak semula Bawaslu RI sudah merekomendasikan untuk tidak menggunakan web atau aplikasi Sirekap. Jadi saat ini penggunaan Sirekap masih sebatas taraf uji coba saja.
Disinggung mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada Sleman tahun ini, kata Sutoto, Sleman paling rendah dibandingkan dengan dua kabupaten lainnya di DIY yang melaksanakan Pilkada. Namun, ia masih enggan untuk mengungkapan secara rinci jumlah partisipasi masyarakat yang dinilai rendah tersebut.
Baca Juga: Tunggu Hasil Resmi dari KPU, Begini Respons Paslon 01 dan 02 Pilkada Sleman
"Sleman paling rendah, soalnya kita hanya mencapai sekitar 75 persen. Saya kira memang sosialisasi terus harus ditingkatkan dengan melibatkan stakeholder yang ada di Sleman. Ditambah juga pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada tingkat partisipasi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Rekapitulasi Tingkat Provinsi: Pramono-Doel Unggul dengan 7.456 Suara di Kepulauan Seribu
-
KPU RI: Data C Hasil Pilkada 2024 Tingkat Provinisi Sudah 97 Persen Masuk Sirekap
-
KPU Jakarta: Data TPS yang Masuk Sirekap Sudah 100 Persen
-
KPU Sebut Data TPS yang Masuk Sirekap Capai 99 Persen, Pramono-Rano Fix Menang di Jakarta?
-
Jumlah Pemilih Pilkada 2024 Sebanyak 203 Juta Orang, KPU Pastikan Rekap Data Sudah Benar
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB