SuaraJogja.id - Bupati Sleman Sri Purnomo (SP) menegaskan, tak boleh ada arak-arakan yang dilakukan oleh Lurah terpilih maupun pendukungnya, bila memenangkan Pemilihan Lurah 2020.
Pesan itu disampaikan oleh SP, menyusul masih tingginya potensi penularan COVID-19 di Sleman dan perlu ada upaya pencegahan munculnya klaster baru dari tindakan tersebut.
"Maka, kendali ada di tangan calon lurah untuk bisa mengendalikan pendukungnya. Bila menang, bersyukurlah secara wajar dan tidak memancing kerumunan, karena berbahaya COVID-19. Kita [Sleman] masih zona merah," ucapnya, di sela pembekalan Calon Lurah, Rabu (16/12/2020).
SP menyebut, Pilurah 2020 Sleman diikuti oleh 157 calon lurah, namun yang akan terpilih menjadi lurah hanyalah 49 orang. Maka sudah barang tentu ada 108 orang yang tidak jadi lurah.
Baca Juga: Tak Penuhi Target, Tingkat Partisipasi Warga Sleman di Pilkada Cuma Segini
"Kami harap yang menang tak memancing emosional yang kalah dan yang kalah tidak marah-marah. Berkompetisilah yang sehat, tak perlu menjelek-jelekkan satu sama lain," ungkapnya.
Selain hasil penghitungan suara bisa muncul dengan cepat, potensi kecurangan bisa diupayakan untuk diminimalisasi karena Pilurah 2020 menerapkan sistem e-voting.
"Berbeda dengan Pilkada 2020 kemarin, pemilihan yang menggunakan surat suara bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu. Misalnya dengan mencoblos duluan, seperti yang sempat terjadi di sejumlah tempat di Indonesia, tapi jauh dari Sleman," tuturnya.
Di kesempatan itu, SP menjelaskan bahwa pembekalan calon lurah merupakan suatu upaya untuk menyamakan persepsi perihal penyelenggaraan Pilurah 2020.
Dengan adanya kesamaan persepsi, pelaksanaan Pilurah bisa berjalan lancar dan baik.
Baca Juga: Harga Cabai Merangkak Naik Jelang Nataru, Petani Sleman Cuma Gigit Jari
"Pilurah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menyukseskan pelaksanaan Pilurah. Buktikan kalau Sleman bisa menjalankan Pilurah dengan baik, terbuka, lancar dan tagline cerdas, cepat, akurat," ucapnya.
Berita Terkait
-
Polisi Panggil RW di Jakbar Buntut Minta THR Rp1 Juta ke Perusahaan, Bakal Kena Sanksi Lurah
-
Peristiwa Malam Tahun Baru di Jakarta Utara: Kantor Lurah dan Rumah Warga Terbakar, Satu Orang Jadi Korban
-
Banyak Lurah di Jakarta Terancam Dicopot Gegara Istri Tak Aktif jadi Ketua PKK, BKD: Malu-maluin Aja!
-
Rapat di DPRD DKI, Inad Luciawaty Ungkap Lurah Pelaku KDRT Bisa Dilantik Lagi: Track Record Jelek Banget
-
Pj Gubernur Jakarta Mutasi Ratusan Camat-Lurah, Ada Kepentingan Politik Pilkada?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta