SuaraJogja.id - DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DIY merasa keberatan dengan kebijakan pemerintah terkait syarat wisatawan yang memerlukan surat hasil rapid test antigen untuk masuk ke Jogja. Sebab hal itu berimbas pada okupansi perhotelan di DIY sendiri.
Keberatan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (18/12/2020). Menurutnya dari kebijakan tersebut okupansi hotel di Jogja turun hingga 25 persen.
"Ada reservasi periode 20 Desember hingga 3 Januari turun dari awalnya 42 persen jadi hanya 25 persen saja. Ini karena kebijakan yang mendadak dan memberatkan tersebut. Padahal sudah ada sertifikasi dan verifikasi, tapi jadinya ya percuma,” kata Deddy.
Deddy menyampaikan sudah seharusnya pihak terkait melibatkan semua elemen masyarakat dalam penyusunan dan pengambilan kebijakan. Tidak lantas serta merta membuat kebijakam terkait salah satu sektor saja agar tidak ada pihak yang akhirnya merasa dirugikan.
Baca Juga: Jelang Nataru, COVID-19 di DIY Tembus 9.071 Kasus
Diterangkan Deddy, bahwa setidaknya ada 4 golongan yang bakal eksis pada pasca pandemi Covid-19. Golongan atau kategori itu di antara lain yang kuat, setengah kuat, pingsan hingga hampir mati atau kritis.
"Nah dengan adanya kebijakan rapid antigen ini yang kena imbasnya pada turunnya kategori setiap pelaku bisnis perhotelan. Ibarat ini semakin mematikan industri hotel, resto yang sudah berdarah-darah dan terengah-engah," ucapnya.
Deddy berharap pemerintah mau membuka sedikit mata hati terkait kebijakan tersebut. Desember yang digadang-gadang bakal memberi angin segar bagi peningkatan pendapatan tapi justru malah berubah halauan karena satu kebijakan itu.
Menurutnya, kebijakan tersebut menjadi beban tersendiri bagi masyarakat yang hendak berlibur. Ditambah lagi masa aktif hasil rapid antigen yang tergolong pendek yakni hanya tiga hari.
“Coba bayangkan, kalau satu rapid antigen saja biayanya Rp250 ribu dan itu hanya berlaku tiga hari. Itu kalau sendiri, beluk kalau bareng keluarga makin tinggi biayanya. Jadi banyak yang cancel," terangnya.
Baca Juga: Restu Bumi Kreo, Al Ghazali dan Dul Jaelani Namakan Destinasi Baru di DIY
Kondisi yang tak menentu seperti sekarang ini, kata Deddy, sangat dirasakan oleh hotel bintang 3 ke bawah hingga hotel non bintang. Minimnya pengunjung belum dengan tambahan biaya operasional yang selalu berjalan membuat pengeluaran membengkak.
Berita Terkait
-
H-2 Lebaran, Sudah 738.591 Tiket Kereta dari Daop 1 Jakarta Terjual
-
Meski Ada Efisiensi, InJourney Ungkap Okupansi Hotel Tetap Tinggi di Libur Lebaran
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney