Namun ternyata, ia dan sang istri masih harus menunggu lumayan lama sebelum dilakukan tes cepat antigen.
"Saya mau ke Lampung sama istri. Sudah daftar dari kemarin dan bayar juga. Dari tadi jam 08.00 WIB di sini, tapi sampai jam 09.45 WIB belum dipanggil juga. Sempat tanya satpam tadi, kok sepertinya sistemnya tidak teratur," kata Dayat.
Dayat mengaku mengetahui informasi tes cepat antigen di Lab Intibios dari internet. Saat itu informasi yang didapatkan masih ada kuota untuk tes pada Selasa, 22 Desember ini.
Sementara, nasib kurang beruntung dialami Felicia, yang datang terlalu siang dan belum sempat melakukan pendaftaran untuk melakukan tes cepat antigen. Ia terpaksa harus menunggu esok hari atau mencari alternatif tempat lainnya.
Baca Juga: Benarkah Tes Antigen Jadi Opsi Tepat Pengujian Covid-19? Begini Kata Studi
"Mau ke Medan, sebenarnya udah rapid tes antibodi, tapi ternyata syarat baru harus rapid tes antigen. Jadi ke sini, tapi ternyata sudah penuh. Belum tahu ini nanti mau ke mana lagi," sebutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia