SuaraJogja.id - Ratusan calon penumpang kereta api jarak jauh yang hendak berangkat dari Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta pada Selasa (22/12/2020) terpaksa gigit jari. Mereka harus rela tiketnya dikembalikan karena tidak melengkapi syarat keberangkatan dengan menunjukkan hasil negatif tes cepat antigen atau swab PCR.
"Ada sekitar 150 sampai 200 penumpang yang hari ini kami kembalikan tiketnya karena hanya membawa surat bebas influenza dari dokter. Lainnya juga hanya membawa rapid test antibodi, tapi memang beberapa ada yang meminta reschedule," ujar Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto saat dikonfirmasi awak media.
Supriyanto menyebutkan, memang banyak penumpang yang terpaksa ditolak pada hari pertama penerapan tes cepat antigen sebagai syarat bagi penumpang KAI, khususnya di Stasiun Yogyakarta sendiri. Meski begitu, beberapa calon penumpang sudah ada yang melakukan tes cepat antigen secara mandiri atau mau memanfaatkan fasilitas di stasiun.
Dijelaskan Supriyanto bahwa aturan itu mulai berlaku pada 22 Desember 2020 hari ini hingga 8 Desember 2020. Aturan itu berlaku bagi penumpang jarak jauh dengan membawa hasil negatif rapid test antigen, yang berlaku tiga hari, atau hasil negatif swab PCR, yang berlaku selama 14 hari.
Baca Juga: Wali Kota Batu Membantah Pemberlakukan Rapid Antigen
"Walaupun juga masih cukup banyak yang ditolak atau milih ganti jadwal, penerapan hari pertama ini, rata-rata penumpang sudah banyak yang melakukan rapid test antigen secara mandiri," ucapnya.
Dijelaskan Supriyanto, Stasiun KA Tugu Yogyakarta telah menyiapakan kuota tes cepat antigen sendiri sebanyak 500 unit. Namun, angka tersebut juga terbilang fluktuatif, mengikuti perkembangan di lapangan dan animo masyarakat.
Tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah dalam sehari pelaksanaannya. Tes cepat antigen di Stasiun KA Tugu Jogja sendiri dimulai pada jam 07.00 WIB sampai dengan 20.30 WIB bagi penumpang yang sudah punya kode booking.
"Kita siapkan 500 alat setiap hari, tapi itu akan menyesuikan kebutuhan di lapangan Jika memang penumpang bertambah, maka logistik rapid test antigen pun juga kami tambah," terangnya.
Supriyanto mengungkapkan, tujuan penumpang hingga saat ini tidak hanya didominasi ke arah barat atau ke Jakarta saja, tetapi juga ke arah timur atau Surabaya maupun Ketapang.
Baca Juga: Tak Tahu Ada Aturan Rapid Test, Anggi Bingung Saat Tiba di Stasiun Tugu
Terkait antisipasi kerumunan yang berpotensi terjadi saat antrean tes cepat antigen di stasiun, Supriyanto mengaku telah menyiapkan skema tersendiri, ditambah dengan selalu menempatkan petugas yang berjaga untuk mengatur penumpang yang datang agar tidak berkerumun.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Wali Kota Batu Membantah Pemberlakukan Rapid Antigen
-
Tak Tahu Ada Aturan Rapid Test, Anggi Bingung Saat Tiba di Stasiun Tugu
-
Penumpang Pesawat Rapid Test Antigen Ngamuk: Dikira Duit Datang dari Langit
-
7 Lokasi Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta
-
Antre Rapid Test Antigen, Calon Penumpang di Bandara Hang Nadim Membludak
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Suram Hari Ini, Turun Menjadi Rp 1.871.000/Gram
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen