SuaraJogja.id - Selasa (22/12/22020) kemarin, Horison Hotel Urip Sumoharjo resmi berganti nama. Mereka berganti nama menjadi Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo.
Perubahan nama tersebut dirayakan dengan acara tasyakuran dan rebranding dengan mengundang relasi serta kolega Grand Kangen Hotel.
Acara ini bertema 'We are Reborn to Rebound'. Tema tersebut memiliki arti lahir kembali untuk melambung tinggi.
Nama Grand Kangen Hotel dipilih dengan harapan para tamu merasa rindu ingin kembali menginap di hotel ini.
Baca Juga: 35 Oleh-Oleh Khas Jogja dari Makanan, Kerajinan, dan Pakaian
Menurut Abdul Rozaq selaku General Manager Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo, nama baru yang disandang hotel ini diambil dari penjabaran kata cinta.
Saat berbicara cinta, kata yang akan muncul adalah jujur, rindu atau kangen, dan komitmen. Sedangkan Grand memiliki arti tinggi atau besar.
"Dari sinilah kami berharap para relasi atau tamu Grand Kangen akan merasakan rindu yang besar pada kami. Rindu tidur di sini, rindu dengan masakan, pelayanan dan lainnya," ungkap Abdul saat menjabarkan arti nama Grand Kangen Hotel di hadapan hadirin.
Acara peresmian digelar di Wedi Ombo Ballroom, Hotel Grand Kangen Urip Sumoharjo Yogyakarta. Sejumlah hiburan mulai dari hadrah, tari Rato Jaroeh, serta nyanyian dan tarian spesial lain disajikan pada momen tersebut.
Penggantian nama Horison Hotel Urip Sumoharjo menjadi Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo ditandai dengan pemukulan gong. Pemukulan gong ini kian meriah ketika para hadirin turut membunyikan mainan tradisional otok-otok.
Baca Juga: Sampah Menumpuk di Kota Yogyakarta
"Kami berharap bisa terus memberikan pelayanan terbaik kepada para relasi Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo ini," ucap Abdul.
Sementara itu, acara ditutup dengan doa bersama yang dilanjutkan menyicipi hidangan andalan dari Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo.
Berita Terkait
-
Pacific Palace Hotel Batam Hadirkan Paket Buka Puasa Bernuansa Kampung Nelayan
-
Heboh soal Cristiano Ronaldo, Intip 5 Rekomendasi Hotel Murah di Kupang
-
Ayah Ronaldo Ternyata Legenda PSIM Yogyakarta Kini Manajer Klub Liga 4, Ini Sosoknya
-
Profil Erwan Hendarwanto, Pelatih asal Magelang yang Bawa PSIM Yogyakarta Promosi ke Liga 1
-
3 Alasan PSIM Yogyakarta Perlu Rekrut Jens Raven untuk Musim Depan: Ikatan Historis dengan Sang Nenek
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali