Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 23 Desember 2020 | 14:45 WIB
Suasana Gereja Santo Yakobus, Klodran, Bantul, saat sterilisasi barang dan bahan peledak pada Rabu (23/12/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Perayaan Natal 2020 tinggal menghitung jam. Sejumlah gereja yang ada di Bantul menyiapkan penyelenggaraan dengan memperketat protokol kesehatan (prokes). Gereja Katolik Santo Yakobus Klodran, Bantul hanya menerima jemaat yang terdaftar di paroki setempat dan dalam keadaan sehat.

"Penyelenggaraan misa tetap kami lakukan kepada para jemaat. Namun sudah kami batasi hanya jemaat yang terdaftar sebagai paroki Santo Yakobus Klodran yang bisa masuk," terang Ketua Panitia Natal 2020 Paroki Santo Yakobus, Ignatius Supatah, ditemui di gereja setempat, Rabu (23/12/2020).

Ia menjelaskan, tidak ada misa yang dilakukan secara daring. Maka dari itu, pihaknya membagi jemaat dalam kelompok-kelompok.

"Misa dilakukan tetap dengan pembatasan jemaat. Ada 1.500 jemaat yang ada di paroki ini. Konsepnya dibagi dalam 10 kelompok, dan satu kelompok diisi 150 orang," ungkap dia.

Baca Juga: Ribuan TNI Dikerahkan ke Papua, Angota DPD: Mengapa Harus Kirim Tentara?

Misa sendiri dilakukan mulai Kamis (24/12/2020) dari pukul 16.00-20.00 WIB. Supatah menerangkan, ada dua kelompok dalam penyelenggaraan misa di hari pertama perayaan Natal itu.

Selanjutnya pada Jumat (25/12/2020), ada empat kelompok yang melakukan misa, mulai pukul 06.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB.

"Misa di hari Jumat ada empat kelompok sekaligus. Namun kami bagi waktunya agar jemaat bisa mengikuti misa," ujar dia.

Pada Sabtu (26/12/2020), misa diikuti empat kelompok sisanya mulai pukul 06.00-07.00 WIB untuk dua kelompok dan dilanjutkan pukul 08.00-09.00 WIB.

"Kami berupaya meminimalisasi kerumunan, sehingga penyebaran Covid-19 tak terjadi di gereja kami," ujar dia

Baca Juga: Jelang Natal 2020, Polda DIY Sterilisasi 4 Gereja di Bantul

Jemaat yang diizinkan masuk adalah umat yang sudah terdaftar jauh hari sebelumnya. Mereka juga diberi tiket khusus dan harus membawanya saat misa Natal.

"Jadi hanya paroki di gereja Santo Yakobus yang boleh masuk, tentunya mereka dalam keadaan sehat. Jika ada jemaat dari luar kota, kami imbau untuk tidak masuk. Nanti kami secara tegas menerapkan hal itu," ujar Supatah.

Bagi jemaat yang sudah terdaftar, tetapi dalam keadaan sakit, lanjut Supatah, panitia gereja meminta jemaat untuk tidak datang.

Hal itu juga berlaku ketika jemaat dengan kondisi suhu tubuh di atas 37,2 derajat. Mereka diminta untuk kembali ke rumahnya.

"Nanti kami cek terlebih dahulu sebanyak tiga kali. Jika sudah dicek, tetapi kondisi suhu tubuh masih tinggi kami persilahkan pulang," kata dia.

Pengamanan serta kenyamanan jemaat sudah dilakukan menjelang perayaan natal di Gereja Katolik Santo Yakobus. Panitia bekerja sama dengan Polda DIY untuk melakukan sterilisasi.

"Tiap tahun rutin kami meminta bantuan Polda DIY melakukan pengecekan. H-1 penyelenggaraan misa Natal sudah disterilisasi, dan tidak ditemukan barang atau bahan yang berbahaya apalagi berkaitan dengan peledak," ungkap Supatah.

Load More