SuaraJogja.id - Perayaan Natal 2020 tinggal menghitung jam. Sejumlah gereja yang ada di Bantul menyiapkan penyelenggaraan dengan memperketat protokol kesehatan (prokes). Gereja Katolik Santo Yakobus Klodran, Bantul hanya menerima jemaat yang terdaftar di paroki setempat dan dalam keadaan sehat.
"Penyelenggaraan misa tetap kami lakukan kepada para jemaat. Namun sudah kami batasi hanya jemaat yang terdaftar sebagai paroki Santo Yakobus Klodran yang bisa masuk," terang Ketua Panitia Natal 2020 Paroki Santo Yakobus, Ignatius Supatah, ditemui di gereja setempat, Rabu (23/12/2020).
Ia menjelaskan, tidak ada misa yang dilakukan secara daring. Maka dari itu, pihaknya membagi jemaat dalam kelompok-kelompok.
"Misa dilakukan tetap dengan pembatasan jemaat. Ada 1.500 jemaat yang ada di paroki ini. Konsepnya dibagi dalam 10 kelompok, dan satu kelompok diisi 150 orang," ungkap dia.
Misa sendiri dilakukan mulai Kamis (24/12/2020) dari pukul 16.00-20.00 WIB. Supatah menerangkan, ada dua kelompok dalam penyelenggaraan misa di hari pertama perayaan Natal itu.
Selanjutnya pada Jumat (25/12/2020), ada empat kelompok yang melakukan misa, mulai pukul 06.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB.
"Misa di hari Jumat ada empat kelompok sekaligus. Namun kami bagi waktunya agar jemaat bisa mengikuti misa," ujar dia.
Pada Sabtu (26/12/2020), misa diikuti empat kelompok sisanya mulai pukul 06.00-07.00 WIB untuk dua kelompok dan dilanjutkan pukul 08.00-09.00 WIB.
"Kami berupaya meminimalisasi kerumunan, sehingga penyebaran Covid-19 tak terjadi di gereja kami," ujar dia
Baca Juga: Ribuan TNI Dikerahkan ke Papua, Angota DPD: Mengapa Harus Kirim Tentara?
Jemaat yang diizinkan masuk adalah umat yang sudah terdaftar jauh hari sebelumnya. Mereka juga diberi tiket khusus dan harus membawanya saat misa Natal.
"Jadi hanya paroki di gereja Santo Yakobus yang boleh masuk, tentunya mereka dalam keadaan sehat. Jika ada jemaat dari luar kota, kami imbau untuk tidak masuk. Nanti kami secara tegas menerapkan hal itu," ujar Supatah.
Bagi jemaat yang sudah terdaftar, tetapi dalam keadaan sakit, lanjut Supatah, panitia gereja meminta jemaat untuk tidak datang.
Hal itu juga berlaku ketika jemaat dengan kondisi suhu tubuh di atas 37,2 derajat. Mereka diminta untuk kembali ke rumahnya.
"Nanti kami cek terlebih dahulu sebanyak tiga kali. Jika sudah dicek, tetapi kondisi suhu tubuh masih tinggi kami persilahkan pulang," kata dia.
Pengamanan serta kenyamanan jemaat sudah dilakukan menjelang perayaan natal di Gereja Katolik Santo Yakobus. Panitia bekerja sama dengan Polda DIY untuk melakukan sterilisasi.
Berita Terkait
-
Ribuan TNI Dikerahkan ke Papua, Angota DPD: Mengapa Harus Kirim Tentara?
-
Jelang Natal 2020, Polda DIY Sterilisasi 4 Gereja di Bantul
-
Pemprov DKI Dirikan 5 Posko, Warga Bisa Laporkan Kafe yang Melanggar Prokes
-
Tim Polresta Surakarta Sterilisasi Gereja Jelang Ibadah Natal
-
Jelang Nataru, Polda Banten Awasi Rapid Test Antigen di Pelabuhan Merak
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
7 Promo Makan Natal dan Tahun Baru 2025 di Restoran dan Hotel Jogja
-
7 Wisata Populer di Bantul yang Cocok Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
-
Pencarian 3 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Berakhir, Satu Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jadwal PSIM Yogyakarta vs PSBS Biak Resmi Alami Perubahan, Maju Satu Hari
-
Pastikan Keamanan Ibadah Natal 2025, Polda DIY Sterilisasi Puluhan Gereja