SuaraJogja.id - Kabar menggembirakan diterima oleh narapidana (napi) beragama Nasrani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Wirogunan, Kota Yogyakarta. Hal itu disebabkan para napi tersebut mendapat Remisi Khusus (RK) perayaan Natal 2020.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Yuli Purwanto menuturkan tercatat ada 19 napi yang telah memenuhi syarat dan berhal mendapat remisi keagamaan tersebut. Sebanyak 17 napi tersebut berasal dari Yogyakarta dan dua sisanya berasal dari Papua.
"Sebenarnya ada 25 napi beragama Katolik dan Kristen namun yang memenuhi syarat sebanyak 19 orang saja," ujar Yuli saat dikonfirmasi awak media, Kamis (24/12/2020).
Dijelaskan Yuli, bahwa salah satu syarat utama pemberian remisi ini adalah telah berkelakuan baik. Hal itu dibuktikan dengan mengikuti program pembinaan yang telah diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan hasilnya keluar dengan predikat baik.
Baca Juga: Jadwal Misa Natal 2020 Jakarta dan Jogja, Streaming TVRI & Kompas TV
Selain itu masih ada beberapa syarat lainnya agar remisi bisa diberikan. Di antaranya napi sudah menjalani masa hukuman dengan minimal enam bulan.
"Ditambah juga dengan para napi sudah menyelesaikan administrasi atau denda atas hukumannya," tuturnya.
Yuli menyampaikan pengurangan masa hukuman atau remisi yang diberikan kepada 19 napa tersebut juga tidak sama satu sama lain. Pengurangan hukuman itu tergantung pada masa hukuman pidana masing-masing napi.
Disebutkan Yuli, napi yang sudah menjalani pidana tahun pertama di atas 6 bulan mendapat remisi sebanyak 15 hari. untuk yang lebih dari 12 bulan mendapat remisi 1 bulan.
Sementara napi yang sudah menjalani hukuman tahun keempat dan lima mendapat remisi hingga 1,5 bulan. Serta untuk napi di tahun keenam dan selanjutnya mendapat remisi mencapai 2 bulan.
Baca Juga: Sihono, Perajin Pernak-pernik Gereja Asal Jogja yang Eksis Puluhan Tahun
"Remisi tahun ini paling lama 2 bulan saja. Untuk RK II atau langsung bebas tidak ada," sebutnya.
Yuli menambahkan selama pandemi Covid-19 kegiatan para napi di dalam Lapas pun berbeda dari sebelumnya. Sepertinya tidak ada kerumunan hingga menerima kunjungan dari luar.
Terkait perayaan Natal bagi napi yang berada di lapas, kata Yuli masih tetap tidak menerima kunjungan keluarga. Ketentuan itu menyusul kebijakan pemerintah untuk meminimalisir pertemuan secara fisik.
"Kalau untuk kunjungan secara fisik itu belum boleh, sama seperti Idul Fitri kemarin juga tidak ada. Tapi sebagai gantinya akan dipersiapkan layanan video call. Nanti akan ada monitor yang sistemnya gantian. Satu orang diberikan waktu 10 menit mulai dan akan dibuka dari 08.30 WIB sampai 15.00 WIB," jelasnya.
Selain menyediakan layanan video call bagi para napi di lapas untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Pihak lapas juga akan mengadakan kegiatan misa bersama pada 25 Desember 2020 besok.
Berita Terkait
-
Pemerintah Tetapkan Libur Natal 25-26 Desember, Kapan Harga Tiket Pesawat Turun?
-
Pemerintah Antisipasi Bencana, Biar Liburan Aman dan Lancar saat Nataru
-
Destinasi Liburan Akhir Tahun, Menikmati Tradisi Natal di 3 Negara Asia
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Libur Natal 2024 Berapa Hari? Maksimalkan Liburan Akhir Tahun
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir