Supardiono menuturkan selama pandemi Covid-19 toko 'Rosario' hanya mengandalkan produk yang telah ada sejak produksi beberapa waktu lalu. Sepinya pembeli yang datang juga nyatanya juga masih belum bisa menghabiskan persediaan yang ada tersebut.
Selain mengandalkan stok produk yang masih ada dari sisa produksi beberapa waktu lalu, dikatakan Supardiono, pihaknya masih bisa bertahan dari pesanan yang datang. Memang masih belum bisa menyamai pendapatan saat sebelum masa pandemi Covid-19.
Namun pesanan yang datang setidaknya bisa memberikan sedikit harapan untuk tetap menjalankan roda perekonomian toko tersebut. Saat pesanan itu diterima, barulah Supardiono akan memanggil atau memanfaatkan beberapa pegawai yang dulu untuk dipekerjakan kembali.
"Dulu pemasukan sebelum pandemi Covid-19, menjelang Natal, mulai November hingga Desember itu sehari bisa mencapai Rp. 10 juta. Setelah ada pandemi Covid-19, sehari hanya Rp. 300 ribu hingga Rp. 1 juta," tuturnya.
Baca Juga: Asyik Memancing Ikan, Warga Sleman Kehilangan Sepeda Motor di Bantul
Pendapatan itu memang belum termasuk dengan pesanan yang masuk. Jika ditambah dengan pesanan yang masuk ke toko 'Rosario' untuk produksi beberapa produk bisa cukup mendongkrak hingga Rp.3-5 juta.
Namun jumlah itu tidak selalu ada. Sebab memang pesanan meski sedang meningkat, penjualan langsung tidak bisa berkutik banyak.
Jika pembeli yang langsung ke toko selama ini hanya sebatas warga lokal saja. Berbeda dengan pesanan yang hingga ke berbagai daerah.
Dari mulai Jakarta, Larantuka, Sulawesi, Kalimantan hingga Timor Leste. Biasanya, kata Supardiono, pesanan itu dari sanak saudara yang berada di Jogja lalu diminta untuk dikirimkan ke daerah asalnya.
"Masih banyak pesanan ya karena situasi sekarang yang pandemi Covid-19. Banyakan orang yang masih memilih untuk beribadah di rumah. Jadi kebanyakan pesanan yang masuk juga datang dari perseorangan saja, ada dari beberapa gereja tapi tidak banyak," jelasnya.
Baca Juga: Kalah Sebagai Lurah, Pria di Sleman Rusak Jalan yang Sudah Diaspalnya
Disampaikan Supardiono, saat ini produk atau barang yang paling digandrungi oleh orang-orang adalah piksis. Semacam wadah bulat yang memiliki tutup.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Hercules, Larang Ormas GRIB Ngemis THR ke Pengusaha: Saya Pecat yang Bikin Proposal!
-
Bocoran Kode Voucher OVO yang Wajib Kamu Tahu untuk Natal 2025
-
Tim Hukum Hasto Sebut Penatapan Tersangka Mengganggu Damai Natal
-
Mualaf 2 Tahun Lalu, Foto Richard Lee Rayakan Natal Desember 2024 Dipertanyakan
-
Begini Cara Perusahaan BUMN Dorong Pembangunan Berkelanjutan
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD