SuaraJogja.id - Djogja Dolanan Doll hadir mewadahi para pencinta boneka untuk menyalurkan hobi sekaligus mengembangkan diri. Setiap anggota pun memiliki cerita serunya masing-masing.
Minggu (27/12/2020) kemarin, SuaraJogja.id berkesempatan untuk berbincang dengan pendiri komunitas Djogja Dolanan Doll, Retni Mardusari dan Yan Mahmud Fau di tengah acara pameran yang digelar di Hartono Mall Yogyakarta.
Dalam kesempatan itu, banyak hal yang disampaikan oleh Retni dan Yan sebagai pelopor komunitas pencinta boneka di Jogja ini. Salah satunya adalah momen paling bermakna dan membanggakan dari mereka bersama boneka.
Retni lebih dulu membuka ceritanya tentang salah satu koleksi paling berharga miliknya. Wanita yang berprofesi sebagai manager hotel itu mengadopsi boneka tersebut dari salah satu seniman Jogja.
Baca Juga: Djogja Dolanan Doll dan Stigma Orang Dewasa Bermain Boneka, Apa Salahnya?
"Aku paling bangga saat aku mengadopsi boneka bikinan orang lokal. Jadi aku ada satu boneka di mana itu tipenya BJD (Ball Jointed Doll) dan itu yang bikin orang Jogja. Sebenernya dia asli Bali, tapi tinggal di Jogja. Dan itu bener-bener buatan dia sendiri," kenang Retni.
Meski buatan lokal, Retni menuturkan bahwa boneka itu memiliki kualitas yang sangat bagus dan setara dengan produk luar negeri. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Retnie karena bisa mendukung karya seniman dalam negeri.
"Itu ada kebanggaan tersendiri, karena aku bisa men-support produksi lokal gitu dan itu bagus banget, dalam artian itu bukan barang murahan. Pokoknya bagus, kualitasnya bagus terus bentuknya juga bagus. Kebetulan itu koleksiku yang paling mahal," lanjutnya.
Berbeda dengan Retni, momen paling bermakna bagi Yan sebagai kolektor boneka adalah ketika bisa menggelar kelas online di media sosial tentang seni fotografi untuk boneka.
"Aku sendiri, pengalaman yang menurut aku paling menyenangkan adalah aku bisa bikin kelas online untuk belajar fotografi dolls. Belajar ngefoto dolls itu kan perlu bertahap ya. Jadi bisa bikin dolls berdiri sendiri aja itu butuh ilmunya sendiri," cerita Yan.
Baca Juga: Komunitas Djogja Dolanan Doll: Bertemu dan Berkumpul berkat Boneka
Pria yang berprofesi sebagai dokter kecantikan itu merasa bahagia ketika bisa berbagi ilmu kepada teman-teman yang memang berminat dalam fotografi boneka. Apalagi ketika hasil fotografi tersebut akhirnya diapresiasi hingga ke luar negeri.
Yan mengatakan, salah satu kolektor senior dari Singapura pernah memuji karya-karya fotografi dari kelas yang dibuat olehnya. Itu menjadi suntikan semangat untuk Yan agar terus berbagi ilmu tentang fotografi boneka.
"Bahkan yang dari luar ada seorang kolektor senior dari Singapura yang dia udah diwawancarai ke mana-mana, di majalah-majalah internasional gitu tuh dia appreciate banget dengan acara itu."
"Bahkan dia bilang, 'Ayo dong kapan, kalau ada waktu dan kesempatan kamu buka kelas di Singapura'. Itu sih yang paling menyenangkan," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Yan dan Retni juga mengungkapkan bahwa Djogja Dolanan Doll sudah menginspirasi komunitas pencinta boneka di daerah lain untuk aktif menggelar berbagai acara.
Lebih lanjut, keduanya berharap agar anggota komunitas yang sudah mereka bangun bisa terus aktif dan kompak. Sebab, dua hal itu dianggap sebagai kunci agar Djogja Dolanan Doll bisa berumur panjang.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Pafikotasingkawang.org: Komitmen terhadap Pengembangan Komunitas dan Pelestarian Budaya
-
Pafitimortengahutara.org: Memperkuat Komunitas dan Lingkungan di Indonesia
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
Pameran "Its His/Her Day" Bakal Segera Digelar, Ajang Kumpul Komunitas Laki-laki dan Perempuan
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater Lewat Moonboy & His Starguide The Musical
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Warga Cerme Kulon Progo Kembangkan Biofarmaka Jadi Produk Herbal
-
Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah
-
Masih Ada Bangunan Masjid Berdiri di Area Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Begini Penjelasan Kontraktor
-
Penemuan Mayat di Ring Road Kentungan Sleman Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Amankan Dua Pelaku
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif