SuaraJogja.id - Persediaan cadangan stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman turut terdampak pandemi Covid-19. Tercatat sejak Februari lalu penurunan sudah terjadi sebanyak 30 persen.
"Kalau awal-awal pandemi Covid-19 itu mulai sekitar Februari kemarin memang untuk pendonornya itu berkurang hingga 25-30 persen," kata Teknisi Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Sleman Sutiman saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (28/12/2020)
Disampaikan Sutiman, jika diakumulasikan, semua golongan darah stok darah di PMI Sleman dalam satu bulan berada di angka rata-rata 1.300 hingga 1.500 kantong darah. Namun selama pandemi Covid-19, jumlah rata-rata tersebut mengalami penurunan.
Menurutnya, penurunan stok darah saat ini disebabkan oleh berkurangnya instansi yang tidak boleh berkumpul, mengantisipasi terjadinya kerumunan. Selain itu, tutupnya kampus-kampus juga membuat jumlah mahasiswa di Jogja, khususnya Sleman, berkurang.
Baca Juga: Hari Relawan, Ketua PMI Jusuf Kalla Ingatkan Membantu Tanpa Pamrih
"Keberadaan mahasiswa sekarang ini masih belum masif. Padahal, biasanya dari kampus itu banyak pendonornya," ujarnya.
Kendati begitu, Sutiman menerangkan sudah melakukan berbagai upaya untuk tetap menjaga ketersediaan stok darah di PMI Sleman. Salah satunya dengan memberikan layanan jemput bola atau mendatangi langsung para pendonor.
Layanan jemput bola itu sendiri, kata Sutiman, sudah berlangsung sejak September 2020 lalu. Sasarannya yakni kelurahan dan kecamatan yang ada di wilayah Sleman.
"Sekarang bahkan sudah ada MPU antara kecamatan dan PMI untuk melakukan donor darah setiap dua bulan sekali. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," tuturnya.
Sutiman menyebut total 17 kecamatan yang ada di Sleman bakal melakukan kegiatan donor darah rutin tersebut. Setidaknya, katanya, 30 orang yang bakal dikumpulkan untuk memberikan atau mendonorkan darahnya untuk memenuhi ketersediaan darah di Sleman.
Baca Juga: Videografis: Atur Ventilasi Rumah untuk Mencegah Covid-19
"Koordinasi terus kita lakukan dengan PMI Sleman dengan pihak kecamatan untuk mengumpulkan sekitar 30 orang tersebut. Bahkan sempat di Kecamatan Moyudan terkumpul 60 orang yang donor darah. Ya, Alhamdulillah dengan layanan ini stok cadangan darah PMI Kabupaten Sleman cukup terbantu," ungkapnya.
Sutiman menjelaskan bahwa jika tidak dibarengi dengan layanan jemput bola tersebut, ketersediaan darah yang ada di Sleman akan sangat tipis. Terhitung bahwa kebutuhan darah di Sleman per harinya saja bisa mencapai 30-50 kantong.
"Dua bulan terakhir ini sudah lumayan banyak pendonor yang datang. Kalau yang paling dibutuhkan ya semua golongan darah tapi yang langka itu AB, untuk A, B dan O masih cenderung mudah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi PMI DIY Warjiyani menuturkan bahwa pada awal pandemi Covid-19 yakni periode April-Juni memang donor darah mengalami penurunan sebanyak 30 persen. Hal itu disebabkan oleh sejumlah instansi yang kemudian membatalkan donor darah tersebut.
"Padahal kita tahu kegiatan dari instansi tersebut menyumbang sekitar 50 persen dari total donasi. Tapi memang sekarang kegiatan tersebut sudah kembali dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sekitar Agustus sudah mulai stabil," kata Warjiyani.
Warjiyani menambahkan, di bulan Oktober, November, Desember, stok darah di kota Jogja dan Sleman cenderung stabil. Sementara untuk ketersediaan di kabupaten lain semisal Gunungkidul pada bulan Desember ini hanya turun 0,8 persen. Sementara di Kulon Progo penurunan yang terjadi pun juga tidak signifikan.
Berita Terkait
-
Tragis! Ratusan Warga Muslim Myanmar Jadi Korban Gempa saat Salat Dalam Masjid
-
Drama PMI Berakhir, Kemenkumham Sahkan Kepengurusan JK
-
Dua Politisi Senior Golkar Ribut Rebutan PMI, Bahlil Bilang Begini
-
Bantah Dukung Kubu Agung Laksono, Menkes Budi Jelaskan Hubungan Kemenkes dengan PMI
-
Dualisme Perebutan Kursi Ketua PMI: Preseden Buruk bagi Organisasi Kemanusian
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai