Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 30 Desember 2020 | 09:32 WIB
Mensos Risma blusukan ke kolong jembatan flyover pramuka, Jaktim (Dok. Kemensos)

SuaraJogja.id - Aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tak lama setelah ia dilantik dikritik politikus partai Demokrat Taufiqurrahman.

Ia menyebut kunjungan Mensos Risma ke kolong jembatan di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II itu sebagai upaya pencitraan.

"Bu risma yg cantik, memang baik upaya pencitraan yg ibu lakukan kunjungan ke kolong jembatan," terang Taufiqurrahman melalui akun Twitter @taufiqrus, Selasa (29/12/2020).

Menurutnya, ada langkah lain yang lebih penting untuk diambil Mensos Risma daripada blusukan.

Baca Juga: Mensos Risma Blusukan, Politisi PD: Upaya Pencitraan yang Baik, Tapi...

Dirinya kemudian menyinggung korupsi yang baru saja menjerat eks Mensos Juliari Batubara.

"Tapi lebih baik lagi segera ibu perbaiki sistem di kemensos yg baru saja kena OTT korupsi," tulisnya.

Di akhir cuitannya, Taufiqurrahman memperingatkan supaya Mensos Risma bekerja dengan sungguh-sungguh supaya korupsi bansos tak terulang.

Cuitan politikus Demokrat Taufiqurrahman untuk Mensos Risma - (Twitter/@taufiqrus)

"Jangan sampe bansos jadi bancakan lagi ya bu, apalagi ada dugaan kpk dananya mengalir ke partai," tutupnya.

Hingga Rabu (30/12/2020), kicauan Taufiqurrahman disukai lebih dari 2.800 pengguna Twitter.

Baca Juga: Mensos Risma Blusukan ke Kolong Jembatan, Mau Carikan rumah ke Pemulung

Tak jauh berbeda dari Taufiqurrahman, sekitar seratus warganet yang berkomentar memberikan pendapat serupa terkait blusukan yang dilakukan Mensos Risma.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (28/12/2020), Mensos Risma bersama rombongan dari Kementerian Sosial memutuskan untuk melakukan blusukan di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II.

Bahkan tak tanggung-tanggung, saat menemui seorang pemulung, Mensos Risma melontarkan rayuan dan ajakan agar para gelandangan mau dipindahkan ke tempat yang lebih layak.

Risma pun mengajak pasutri pemulung untuk dicarikan sebuah rumah agar tak perlu menghabiskan biaya untuk biaya sewa tempat tinggal alias mengontrak.

Adapun dalam aktivitas sehari-hari, kata Risma, nantinya sampah yang dikumpulkan berupa plastik bisa diambil dari sampah-sampah Kementerian Sosial.

Di samping itu, pihak Kemensos akan memberikan pelatihan pula untuk berwirausaha.

“Bapak-ibu saya carikan ‘rumah’ jadi ngga perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kaya gini, ya. Mau ya,” kata Risma berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Suara.com.

Load More