SuaraJogja.id - Kasus pasien COVID-19 di DIY yang meninggal dunia makin banyak setiap harinya. Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, tercatat ada tambahan 13 pasien yang meninggal pada Minggu (3/1/2021).
Jumlah kasus meninggal yang sama juga terjadi tepat saat tahun baru pada Jumat (1/1/2021) kemarin. Sedangkan pada Rabu (30/12/2020) tercatat ada tambahan 11 kasus meninggal dunia.
"Dengan tambahan 13 kasus, maka total kasus pasien yang meninggal di Yogyakarta menjadi sebanyak 288 kasus sampai saat ini," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih, Minggu ore.
Menurut Berty, ke-13 pasien yang meninggal dirawat di rumah sakit (RS) rujukan. Pasien dalam kondisi sakit dan bukan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Namun, Gugus Tugas belum mendapatkan informasi penyebab meninggalnya pasien tersebut. Dinas kesehatan Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta tidak mencatumkan keterangan komorbid atau penyakit penyerta.
"Kami belum dapat info komorbid. Sistem NAR [New All Records] tidak ada keterangan komorbid," jelasnya.
Sementara terkait kasus baru, dari hasil pemeriksaan laboratorium pada 1.170 sampel dan 1.143 orang, tercatat ada tambahan 218 kasus.
Dengan demikian, total kasus positif COVID-19 di DIY hingga kini sudah mencapai 12.897 kasus.
Penambahan yang cukup tinggi ini terus saja terjadi dari hari ke hari. Setiap hari tidak kurang 200 kasus baru muncul yang merata di semua kabupaten/kota di DIY.
Baca Juga: 8.250 SDM Faskes Sleman Terdata Jadi Calon Penerima Vaksin COVID-19
Padahal ketersediaan tempat tidur di RS rujukan semakin menipis. Dari 64 tempat tidur kritikal, sebanyak 37 sudah digunakan sehingga tersisa 27 tempat tidur.
"Sedangkan tempat tidur non-kritikal tersisa 73 unit dari 641 tempat tidur karena sudah digunakan 568 unit," paparnya.
Penambahan kasus baru tertinggi dari Bantul yang mencapai 70 kasus, sisusul Sleman dengan 68 kasus dan Kota Yogyakarta 40 kasus. Sedangkan Kulon Progo menambah 25 kasus dan Gunungkidul 15 kasus baru.
Distribusi kasus berdasarkan riwayat paling banyak dari tracing kontak kasus positif sebelumnya, yang mencapai 98 kasus.
Sedangkan dari hasil periksa mandiri 67 kasus dan skrining karyawan kesehatan, ada satu kasus.
"Sebanyak 52 kasus lain belum ada info penularannya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
8.250 SDM Faskes Sleman Terdata Jadi Calon Penerima Vaksin COVID-19
-
Dua Hari Awal Tahun Ini, Pasien Covid 19 Sulsel Naik 1.150 Kasus
-
Waspada! Tempat Tidur RSD Wisma Atlet Nyaris Penuh Pasien Corona
-
Update 3 Januari: Tempat Tidur RSD Wisma Atlet Terisi 72,92 persen
-
Ruang Isolasi Penuh, 16 Pasien Covid-19 Dirawat di IGD RSUD Sidoarjo
Terpopuler
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- Setelah BYD Atto 1 Datang, Berapa Harga Wuling Binguo Sekarang?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
- DKI Jakarta Krisis Anggaran, Pemerintah Ajak Warga Ikut Bangun Kota
- Krisjiana Saksi Ibu Reza Gladys Alami Gangguan Jiwa: Sampai Telanjang ke Luar Rumah
Pilihan
-
"Mamak Tunggu di Rumah, Diva" Pilu Ibu Menanti Paskibra Madina yang Tak Pernah Kembali
-
Tanggal 18 Agustus 2025 Perdagangan Saham Libur? Ini Kata BEI
-
Jumlah Harta Kekayaan Amalia Adininggar Widyasanti Bertambah Banyak saat Jadi Pejabat BPS
-
Data BPS Diragukan, CELIOS Kirim Surat Investigasi ke PBB, Ada Indikasi 'Permainan Angka'?
-
Eks Tentara Israel (IDF) Jalankan Bisnis Properti di Bali, Kok Bisa Lolos Imigrasi?
Terkini
-
Investasi Bodong hingga Rp9,9 Miliar Terbongkar: WN Korea Dideportasi dari Yogyakarta!
-
Beda Versi Polisi dan RT Soal Laporan Judol Rugikan Bandar: Tak Ada Warga yang Curiga!
-
Dibalik Triplek Kusam: Begini Wujud Markas Judi Online yang Dibongkar Polda DIY
-
Modus Klitih Baru di Sleman: Kenakan Jaket Ojol Sewaan, Pemuda Sleman Serang Pengendara
-
Inspiratif! Pemuda Lahat Bangun Jaringan AgenBRILink dan Bantu Warga Dapat Pekerjaan