SuaraJogja.id - Ribuan santri dan alumni Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak mengiringi pemakaman sang pengasuh ponpes, Kiai Muhammad Najib Abdul Qodir, di makam keluarga Al Munawwir, Dongkelan, Kasihan, Bantul.
Jenazah Kiai Najib diberangkatkan dari rumah duka pukul 14.00 WIB. Iring-iringan mengawal almarhum hingga ke pemakaman di Dongkelan.
Dari pantauan SuaraJogja.id di lapangan, jenazah tiba di makam keluarga sekitar pukul 14.30 WIB.
Puluhan santri serta jemaah Nahdlatul Ulama (NU) sudah berkumpul menyambut almarhum.
Baca Juga: Ini Kesaksian Putri Gus Mus Tentang Kiai Najib Abdul Qodir yang Luar Biasa
Lantunan surat Al Fatihah dibacakan berkali-kali oleh santri Ponpes Al Munawwir.
Silih berganti, jemaah mengikuti prosesi pemakaman dan membacakan doa untuk pengasuh Ponpes Al Munawwir tersebut.
Hadir juga keluarga besar Kiai Najib. Salah seorang menantu almarhum, Mashudi Faturrahman, ikut mendoakan mertuanya.
Lebih kurang pemakaman berlangsung selama 1,5 jam. Pukul 15.00 WIB pemakaman usai.
Santri serta jemaah NU bergantian mendoakan almarhum usai pemakaman.
Baca Juga: Berduka, Ustaz Yusuf Mansur Menangis Kiai NU Najib Abdul Qodir Meninggal
Anggota Dewan Pengasuh Ponpes Al Munawwir, Fairuzi Afiq Dalhar, mengaku cukup kehilangan atas wafatnya sosok Kiai Najib.
"Kami sekeluarga merasa kehilangan karena dalam hal ilmu tentang Al-Qur'an beliau betul-betul menguasai," ungkap Fairuzi, dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.
Pemakaman sendiri memang awalnya direncanakan hanya terbatas. Namun karena almarhum memiliki pengikut yang banyak, pihak pengasuh hanya bisa memberi imbauan untuk menjaga protokol kesehatan (prokes).
"Kami sudah minta dibatasi tadi, karena kita melihat kondisi seperti ini. Tadi yang di tempat pemberangkatan kami minta tidak usah datang ke makam (agar tidak berkerumun)," jelas dia.
Kiai Muhammad Najib Abdul Qodir wafat pada Senin (4/1/2021) sekitar pukul 17.15 WIB di rumahnya.
Penyebab wafatnya belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa bulan terakhir, kata Fairuzi, Kiai Najib mengeluhkan seperti syaraf kejepit dan kakinya tidak bisa digerakkan.
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony